BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto optimistis keberadaan Jembatan Bailey Teupin Mane akan memulihkan ruas vital penghubung Bireuen-Takengon di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo saat meninjau pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, Minggu (7/12/2025). Dilengkapi bentang sepanjang 30 meter, jembatan itu akan menjadi urat nadi penting untuk memulihkan kembali akses darat yang terputus akibat banjir besar dan derasnya arus sungai.
Jembatan Bailey adalah jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel. Jembatan tipe ini dikembangkan pada periode 1940–1941, oleh militer Inggris selama Perang Dunia II dan digunakan satuan teknisi militer Inggris, Kanada dan Amerika Serikat.
Setiba di lokasi, Presiden Prabowo langsung meninjau titik konstruksi yang berada tepat di tepi aliran sungai. Presiden menyaksikan dari dekat operasi alat berat, mulai dari ekskavator hingga loader yang bekerja tanpa henti memperkuat pondasi dan timbunan batu gajah sebagai oprit jembatan.
“Ini kita lihat salah satu jembatan Bailey yang dikerjakan. Mereka kerja terus, diharapkan satu minggu sudah bisa buka dan dari sini bisa terus untuk membuka tiga jembatan lagi yang menuju Bener Meriah dan Takengon,” ujarnya.
Kepala Negara menegaskan, pemerintah mengerahkan seluruh kemampuan untuk memastikan akses logistik dan pergerakan masyarakat segera pulih.
“Semua usaha kita kerahkan. Nanti semua jembatan kita akan perbaiki. Mudah-mudahan 1 sampai 2 minggu. Karena masalahnya adalah tembus ini baru kita bisa kerja yang lain,” lanjut Presiden Prabowo.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden juga menerima laporan rinci mengenai kerusakan infrastruktur lain, termasuk kerusakan bendungan dan area persawahan warga.
“Jadi tadi dilaporkan Bendungan-bendungan juga banyak yang jebol. Nanti PU ya segera akan memperbaiki. Kemudian sawah-sawah yang rusak akan kita rehabilitasi dan sudah dilaporkan ke saya. Petani-petani tidak usah khawatir. Kalau sawahnya rusak, mereka akan balik memperbaiki,” tegas Kepala Negara.
Kunjungan tersebut menjadi simbol komitmen pemerintah untuk menghadirkan negara di tengah rakyat serta memastikan bahwa pemulihan berlangsung cepat, terukur, dan berpihak kepada masyarakat terdampak. (nov)


