Irfan Setiaputra Ungkap Strategi Garuda Indonesia Kembali Terbang Tinggi

BRIEF.ID – Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra membahas tentang restrukturisasi kinerja perusahaan saat memberikan kuliah umum di depan mahasiswa Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Indonesia (UI).

Pada kuliah umum  bertema “Lead the Survival: Melihat Fundamen Penting Restrukturisasi dan Transformasi Kinerja dari Perspektif Leadership di Garuda Indonesia,” Irfan juga mengungkapkan sejumlah kasus fraud  di masa lalu.

“Berbagai langkah ditempuh Garuda Indonesia untuk dapat kembali  terbang tinggi  setelah mengalami masa surut dan terancam bangkrut. Periode itu tidak serta-merta dihadapi maskapai penerbangan pelat merah ini,” kata Irfan  dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (12/5/2023).

Irfan mengatakan, sejumlah kasus fraud di masa lalu, seperti mark-up, membuat limbung perusahaan karena terbelit utang. Kondisi memprihatinkan ini  diperparah dengan pandemi Covid-19 yang membuat industri penerbangan berada di titik terendah sepanjang kiprahnya.

Menurut Irfan, demi tetap bertahan, perusahaan melakukan berbagai upaya, seperti menunda dan memotong gaji karyawan hingga melakukan program pensiun dini secara sangat selektif sesuai kemampuan yang terbatas.

Di sisi lain, lanjutnya,  upaya yang ditempuh  tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah. Garuda Indonesia harus tetap membayar utang di tengah ketidakpastian pemasukan. Apalagi,  perusahaan ini mulai menghadapi gugatan Penundaan Kewajiban dan Pembayaran Utang (PKPU) dari krediturnya.

Seiring berjalannya waktu, Garuda Indonesia mulai bangkit melalui restrukturisasi utang, yaitu 50% penurunan nilai utang dari US$ 10,1 miliar  menjadi US$ 5,1 miliar.

Langkah-langkah strategis yang ditempuh Garuda Indonesia berhasil meningkatkan total revenue regular, khususnya pendapatan penumpang yang naik seiring  pelonggaran persyaratan penerbangan.

Total revenue tahun 2022 tercatat sebesar US$ 1,3 miliar (GA Only) meningkat 57%  dibandingkan tahun 2021 yang hanya sebesar US$ 783 juta.

Jajaran manajemen juga fokus  pada kapabilitas untuk menghasilkan solusi terbaik dalam di situasi tersulit. “Kuncinya adalah dengan tidak mengeluh, tetap berpikir positif, tidak menyalahkan keadaan, serta bersikap ceria dan bahagia,” ujar Irfan.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Membangun “Gurita” Bisnis Lewat Akuisisi, Harga Saham Moncer

BRIEF.ID – Pada Semester II-2025, sejumlah  kelompok usaha gencar...

Gunung Marapi di Sumatera Barat Erupsi

BRIEF.ID - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali...

IHSG Melesat ke Level 7.400, Saham Grup Astra Jadi Incaran

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Prabowo Instruksikan Menkeu Fokus Reformasi Fiskal, Belanja Negara dan Pengendalian Defisit Anggaran

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Menteri Keuangan (Menkeu)...