BRIEF.ID – Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Uni Eropa mencapai tonggak sejarah penting dalam kemitraan jangka panjang melalui penandatanganan kesepakatan substantif Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Capaian itu sebagai tindak lanjut pengumuman kesepakatan mengenai kesimpulan CEPA yang dilakukan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada pertemuan di Brussel, Belgia, Juli 2025.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kesepakatan itu menempatkan Indonesia setelah Singapura dan Vietnam, yang terlebih dulu menandatangani CEPA dengan Uni Eropa, sekaligus menjamin terciptanya persaingan yang lebih adil (equal level of playing field) bagi produk dan investasi Indonesia dan menegaskan posisi kuat Indonesia di kancah global.
“Dari putaran pertama perundingan di Brussel pada tanggal 20-21 September 2016 hingga hari ini di Bali, perjalanan sembilan tahun ini telah membawa kita pada sebuah tonggak bersejarah yang mencerminkan komitmen bersama dan berkelanjutan kita terhadap kemitraan ekonomi yang terbuka, adil, dan berkelanjutan melalui IEU–CEPA,” kata Airlangga saat memberikan keterangan pers bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič, usai Penandatanganan dan Pengumuman Bersama tentang Kesepakatan Substantif IEU-CEPA di Bali, Selasa (23/09/2025).
Airlangga mengatakan, manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya dalam memperluas ekspor dan mengamankan akses pasar yang lebih luas di Uni Eropa. Liberalisasi pasar di bawah IEU-CEPA, lanjutnya, mencakup bidang barang, jasa, dan investasi.
Kedua pihak juga telah berkomitmen untuk menghilangkan tarif pada lebih dari 98% jenis tarif dan 99% dari total nilai impor. Saat implementasi kesepakatan, produk Indonesia akan menikmati tarif 0% di 90,40% pasar Uni Eropa dan dengan pengurangan tarif lebih lanjut, yang akan menyusul secara bertahap.
Dengan pemberlakuan kesepakatan, komoditas utama ekspor Indonesia seperti minyak sawit, kopi, tekstil dan pakaian jadi, alas kaki, dan furnitur diproyeksikan akan mengalami peningkatan.
Selain itu, IEU-CEPA juga akan membuka peluang bagi Indonesia untuk mengekspor produk-produk berteknologi tinggi, termasuk ponsel pintar dan peralatan telekomunikasi, sehingga mendorong diversifikasi ekspor dan meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global.
Terkait fasilitasi perdagangan, kedua pihak akan memperkuat kerja sama melalui penyederhanaan prosedur ekspor-impor, dan kolaborasi yang lebih erat antara otoritas pabean.
“Merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di sini hari ini bersama Menteri Airlangga, juga seluruh Duta Besar Uni Eropa dan tim negosiasi Indonesia yang sangat tangguh, kuat, dan dinamis pada seremoni bersejarah ini. Saya ingin memulai dengan menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Menteri Airlangga, karena dedikasi pribadi, keterlibatan yang konstruktif, dan kepemimpinan politik yang kuat, merupakan kunci dan berperan penting dalam membawa kita ke momen yang sungguh bersejarah ini,” kata Komisioner Uni Eropa Maroš. (nov)