BRIEF.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia siap untuk memiliki bank emas atau bullion bank, setelah mampu memproduksi emas batangan sendiri.
Kesiapan ini juga didukung kolaborasi antara PT Antam Tbk dan PT Freeport Indonesia untuk mengolah emas batangan di Indonesia.
“Yang selama ini kebanyakan raw material kita kirim ke luar negeri, sekarang sudah bisa diproses di dalam negeri,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Erick menyampaikan, sistem yang dibentuk antara Freeport dan Antam akan membuat cadangan emas cukup untuk dijadikan sebagai tabungan masyarakat.
Kementerian BUMN, kata dia, akan berdiskusi dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk untuk membahas lebih lanjut terkait potensi tabungan emas.
“Kita mesti duduk sama BSI segala, kan tadi sama, saya harap ini ada percepatan,” katanya.
Sinergi antara Antam dan PT Freeport Indonesia akan menghemat devisa hingga Rp 200 triliun. Karena sebelumnya, Antam selalu melakukan impor bahan baku emas batangan. Kerja sama antara dua anak usaha MIND ID, BUMN Holding Pertambangan, akan menciptakan penghematan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bakal mengajukan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dijadikan bank emas.
“Menurut saya, ini adalah awal mula beberapa bank akan menjadi bank emas batangan. Saya mengusulkan kepada OJK, BRI yang merupakan holding Pegadaian, dan juga BSI dapat menjadi bank emas di Indonesia. Kita tahu bahwa emas merupakan bagian dari investasi yang aman selama krisis,” kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia saat ini memiliki cadangan emas yang besar. PT Pegadaian, saat ini menyimpan stok emas sebanyak 70 ton. Namun, stok emas itu hanya dicatat sebagai tonase tanpa dimasukkan ke dalam neraca keuangan bank.
“Di negara lain, seperti Singapura, emas sudah dimasukkan ke dalam neraca bank, sehingga memberikan nilai tambah,” ujarnya.
Di Indonesia, emas sering hanya dikelola sebagai bahan mentah tanpa pengolahan penuh. (nov)