BRIEF.ID – Pemerintah Republik Indonesia dan Jepang sepakat untuk memperkuat hubungan ekonomi strategis. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dan Menteri Negara Bidang Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Ogushi Masaki di Tokyo, Jepang, Sabtu (12/7/2025),
“Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk memperkuat hubungan ekonomi strategis Indonesia–Jepang di tengah dinamika global,” kata Rosan.
Pada pertemuan yang berlangsung akrab, Rosan secara khusus menyampaikan komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang kompetitif, terbuka, dan berkelanjutan bagi investor Jepang.
“Kami yakin, kolaborasi erat antar kedua negara akan memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas kawasan,” kata Rosan.
Investasi Jepang di Indonesia telah menjadi salah satu pilar penting dalam hubungan ekonomi kedua negara selama beberapa dekade.
Jepang adalah salah satu investor terbesar di Indonesia, bersaing dengan negara seperti Singapura, Tiongkok, dan Korea Selatan.
Selain itu, investasi Jepang sangat berperan dalam industri manufaktur, otomotif, energi, infrastruktur, hingga kesehatan dan teknologi.
Pada tahun 2023, Jepang menempati peringkat ke-4 investor asing terbesar di Indonesia, dengan total nilai investasi sekitar US$ 4,6 miliar.
Secara kumulatif selama periode 2018–2023, total investasi Jepang melebihi US$ 25 miliar. Ada pun sektor unggulan investasi Jepang adalah manufaktur dan otomotif, infrastruktur dan energi, kesehatan dan farmasi, serta teknologi dan startup.
Investasi Jepang di Indonesia mencerminkan hubungan strategis dan saling menguntungkan. Dengan fokus baru pada ekonomi hijau, digitalisasi, dan pengembangan SDM, Jepang berpotensi menjadi mitra utama Indonesia dalam transformasi ekonomi jangka panjang. (nov)