BRIEF.ID – Pemerintah Indonesia mendesak para pemimpin negara-negara anggota APEC untuk bertindak menghentikan perang, segerakan gencatan senjata, dan memastikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza dapat dikirimkan tanpa hambatan.
Presiden Joko Widodo secara tegas megkritisi kondisi masyarakat di Gaza. Disebutkan, saat ini jangankan hak untuk membangun, hak hidup bagi masyarakat Gaza tidak dihormati.
“Sebelum kita memulai topik kita tentang pembangunan inklusif, mari kita sejenak memikirkan tentang masyarakat di Gaza. Jangankan pembangunan, saat ini hak hidup mereka pun tidak dihormati,” tegas Presiden pada APEC Economic Leaders Retret yang diselenggarakan di Mosconce Center, San Francisco, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (17/11/2023) atau Sabtu (18/11/2023).
Pada bagian lain, Presiden Jokowi menuturkan bahwa APEC perlu memprioritaskan realisasi peluang dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tangguh.
“Kawasan Asia Pasifik memiliki potensi besar, 62% PDB global dan 48% perdagangan dunia berasal dari APEC, dan di tengah situasi dunia tidak menentu, APEC perlu prioritaskan realisasi peluang dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tangguh yang dapat dicapai bersama,” tuturnya.
Ia menuturkan sejumlah hal, yang pertama adalah diperlukannya semangat kolaborasi. Presiden menilai bahwa kebersamaan dan strategic trust diperlukan untuk mewujudkan visi APEC 2040.
“Ini kunci untuk pertahankan relevansi APEC sebagai forum ekonomi premier di kawasan,” imbuhnya.
Kedua, Kepala Negara menuturkan bahwa ketahanan ekonomi kawasan perlu diperkuat dalam rangka menjaga ketangguhan dalam rantai pasok global. Presiden melanjutkan ketergantungan dan dominasi rantai pasok global pada sejumlah ekonomi pun harus dikurangi.
“Negara berkembang harus berperan dan berpartisipasi dalam rantai pasok global, termasuk melalui hilirisasi untuk dukung negara berkembang lakukan lompatan pembangunan,” sambungnya.
Ketiga, dalam hal pemanfaatan teknologi digital di kawasan, Presiden Jokowi menyebut bahwa APEC harus bersama-sama menjembatani kesenjangan digital melalui sinergi kebijakan dan penguatan infrastruktur yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, salah satunya dalam integrasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke dalam ekosistem digital.
“Integrasi UMKM ke ekosistem digital sangatlah penting untuk perluas pasar dan perkuat ketahanan UMKM, sebagai penopang ekonomi sebagian besar Ekonomi APEC,” ucapnya.
No Comments