BRIEF.ID – Indeks di bursa Wall Street New York, Amerika Serikat (AS) ditutup menguat cukup signifikan pada perdagangan, Jumat (21/11/2025), setelah bergerak fluktuatif sepanjang pekan lalu.
Penguatan pada akhir pekan itu dipicu oleh komentar Presiden The Fed, New York yang mengusulkan penurunan suku bunga pada Desember 2025.
Hal ini membuat probabilitas penurunan suku bunga pada Desember 2025 kembali menguat menjadi lebih dari 70%, menurut CME FedWatch.
Harga US 10-year Bond Yield turun lebih dari 4 bps ke level 4,063% merespon perkembangan itu. Sedangkan harga emas spot stabil di level US$ 4.079 per troy ons, setelah sempat melemah lebih dari 1% pada Jumat (21/11/2025).
Bursa AS akan tutup karena libur Thanksgiving pada Kamis (27/11/2025) dan tutup lebih awal pada Jumat (28/11/2025). Investor masih menantikan sejumlah data indikator ekonomi AS yang tertunda rilisnya akibat shutdown beberapa waktu lalu.
Data ekonomi AS yang dijadwalkan akan dirilis pekan ini di antaranya indeks PPI, retail sales dan durable goods orders bulan September. Sementara itu di domestik, defisit APBN 2025 mencapai Rp 479,7 triliun atau 2,02% dari produk domestik bruto (PDB) hingga akhir Oktober 2025. Meskipun defisit ini melebar dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih lebih rendah dari batas 2,78% dari PDB.
Secara teknikal, MACD membentuk Death Cross dan Stochastic RSI berada di area pivot. IHSG ditutup di bawah level MA5. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan berkonsolidasi di kisaran 8.350-8.450 dalam jangka pendek, selama belum mampu ditutup di atas level 8.450 dengan didukung volume dan katalis baru.
Berdasarkan laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Senin (24/11/2025), saham-saham yang diunggulkan pada pekan ini, di antaranya MDKA, SMGR, HMSP, PGEO, EMTK dan CBDK. (nov)


