BRIEF.ID – Indeks Dolar Amerika Serikat (AS) terpuruk di bawah level 100, menjadi level terendah sejak Juni 2022, pada perdagangan hari ini, Senin (14/4/2025).
Mengutip Bloomberg realtime, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia, melemah menjadi 99,49 pada pembukaan perdagangan hari ini.
Hal itu, memicu penguatan mata uang asia, termasuk rupiah. Pada pembukaan perdagangan di pasar spot hari ini nilai tukar (kurs) rupiah terpantau menguat 0,16% menjadi Rp16.768 per dolar AS.
Hingga pukul 10:00 WIB, kurs rupiah terus menguat ke level Rp16.763 per dolar AS, dan dipatok sebesar Rp16.760 per dolar AS untuk nilai tengah kurs.
Selain rupiah, mata uang Asia lainnya yang dibuka menguat, yaitu Dolar Taiwan (+0,64%), Yenn Jepang (+0,6%), dan Dolar Singapura (+0,16%).
Sementara mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS, antara lain Won Korsel (-0,68%), Yuan offshore (-0.26%), Yuan Tiongkok (-0,14%), Peso Filipina (-0,13%), Ringgit Malaysia (-0,12%), dan Dolar Hong Kong (-0,03%).
Secara teknikal, rupiah berpotensi menguat ke level Rp16.740 per dolar AS, dan jika terlampaui maka bisa menyentuh level Rp16.700 per dolar AS pada perdagangan pekan ini.
Pergerakan nilai tukar rupiah masih sangat dipengaruhi indeks dolar AS yang rentan dengan kondisi perekonomian global, khususnya dampak perang dagang.
Untuk perdagangan hari ini, kurs rupiah diprediksi bergerak menguat di kisaran level Rp16.760 per dolar AS hingga Rp16.770 per dolar AS. (jea)