BRIEF.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang terbesar Indonesia masih dari Tiongkok dengan porsi sebesar 35,19% dari total impor.
“Pada Oktober 2024, Tiongkok menjadi negara utama asal impor non migas Indonesia dan kontribusinya 35,19% terhadap total impor non migas Indonesia,” kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, di Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Menurut dia, nilai impor barang asal Tiongkok pada Oktober 2024 tercatat sebesar US$6,43 miliar. Angka ini naik US$450 juta atau 7,5% dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$5,98 miliar.
“Nilai impor non migas dari Tiongkok ini lebih tinggi dibandingkan secara bulanan maupun tahunan,” ungkap Amalia.
Selanjutnya, negara kedua asal impor terbesar bagi Indonesia adalah Jepang dengan nominal impor sebesar US$1,50 miliar. Besaran tersebut naik US$260 juta dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$1,24 miliar.
“Pangsa impor dari Jepang ke Indonesia tercatat sebesar 8,22% dari total impor yang dilakukan ke Indonesia,” ujar Amalia.
Sementara di posisi ketiga, Singapura menjadi negara asal impor utama ketiga dengan nilai impor US$1,09 miliar. Angka ini tercatat naik US$300 juta dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$0,79 miliar
“Share impor barang asal Singapura ke Indonesia tercatat sebesar 5,96% dari total impor,” tutur Amalia.
Sementara itu, impor barang dari negara ASEAN lainnya tercatat sebesar US$2,31 miliar. Angka ini naik US$0,12 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$2,19 miliar.
Amalia mengungkapkan, nilai impor non migas dari kawasan Uni Eropa mengalami penurunan menjadi US$1,07 miliar dari bulan sebelumnya sebesar US$1,09 miliar.
“Nilai impor non migas dari kawasan Uni Eropa mengalami penurunan secara bulanan maupun tahunan,” kata Amalia.
Dia menambahkan, nilai impor Indonesia pada Oktober adalah US$ 21,94 miliar atau melonjak 17,49% dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pada September 2024, nilai impor tercatat US$24,41 miliar. Artinya, impor Oktober melonjak 16,54% atau lebih besar dibanding peningkatan periode bulan sebelumnya yang hanya naik 10,69%.
“Secara bulanan, impor migas tercatat US$ 3,67 miliar atau naik 44,98%. Impor non-migas US$18,27 miliar atau naik 12,13%. (jea)
No Comments