BRIEF.ID – Chief Executive Office (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roelani mengungkapkan, penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) pasca peluncuran Danantara adalah fenomena global, yang tidak hanya terjadi di Indonesia.
“Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, juga di negara-negara lain,” kata Rosan usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Rosan didampingi Chief Operation Officer (COO) BPI Danantara Dony Oskaria dan Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir menghadap Presiden untuk mendapatkan arahan tentang pemilihan tim Danantara.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Ketua BKPM itu optimistis kondisi pasar akan berangsur-angsur pulih mengingat fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat.
“Fundamental dari perusahaan-perusahaan kita, bank-bank kita, itu sangat baik, sangat kuat. Jadi kita percaya semua ini dengan fundamental. Bapak Presiden pun tadi membicarakan seperti ini juga. Beliau percaya kepada fundamental kita kuat,” kata dia.
IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan perdagangan, Kamis (6/3/2025), melesat ke level 6.650 imbas Pemerintah Amerika Serikat (AS) menunda tarif impor bagi Kanada dan Meksiko, untuk sektor-sektor tertentu.
Pada awal sesi I perdagangan, IHSG dibuka menguat 1,45% atau 95,03 poin ke level 6.525. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,60% atau 11,97 poin ke posisi 759,22. (nov)