IHSG Tertekan ke Zona Merah Jelang Rilis Data Indeks Keyakinan Konsumen Februari 2025

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Senin (10/3/2025), tertekan ke zona merah menjelang rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada Februari 2025.

Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 0,47% atau 31,07 poin ke level 6.604. Sedangkkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,89% atau 6,70 poin  ke posisi 743,69.

Hingga pukul 11:00 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak di zona merah dan berada di level 6.600. Sepanjang 2 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah6.568 dan level tertinggi 6.642.

Data BEI menunjukkan, sebanyak 350 saham turun harga, 211 saham naik harga, dan 225 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.

Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 9,987 miloiar lembar, dengan frekuensi sebanyak 614.766 kali, dan nilai transaksi sebessar Rp4,658 triliun.

Pemberat IHSG datang dari saham-saham pertambangan dan perbankan terutama bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kembali tertekan aksi jual.

Saham perbankan yang tertekan cukup besar, antara lain PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terpantau turun hingga 9,03% atau Rp280 menjadi Rp2.820 per saham, begitu juga saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) terpangakas 4% atau Rp80 menjadi Rp1.920 per saham.

Sedangkan saham bank BUMN yang mengalami tekanan terbesar, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terpantau turun sebesar 3.10% atau Rp150 menjadi Rp4.690 per saham, diikuti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang turun 1,98% atau Rp90 menjadi Rp4.450 per lembar.

Pelemahan IHSG terjadi seiring sikap wait and see pelaku pasar, yang menunggu rilis data Indeks Keyakinan Konsumen Februari 2025 yang dijadwalkan pada Selasa (11/3/2025).

IKK Februari 2025 diperkirakan menurun, seiring meningkatnya risiko ketidakpastian global akibat dampak perang dagang yang digaungkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap sejumlah negara.

Ketidakpastian terkait kebijakan tarif barang impor pemerintah AS terhadap sejumlah negara, membuat indeks saham AS Wall Street mencatat kerugian mingguan terbesar dalam beberapa bulan terakhir.

Sepanjang pekan lalu, indeks S&P 500 turun 3,1%, Nasdaq melemah 3,45%, Dow Jones Industrial Index (DJIA) terkoreksi 2,37%, dan Russell 2000 Small Cap terpangkas 3,86%.

Bursa saham regional Asia pagi ini, dibuka bervariasi, antara lain, indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo menguat 0,41% atau 150,08 poin ke level 37.037,25, indeks Shanghai Composite di Bursa Shanghai melemah 0,33% atau 11,00 poin ke posisi 3.361,55, dan indeks Straits Times di Bursa Singapura turun 0,19% atau 7,68 poin ke level 3.906,85.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih tertekan di zona merah hingga akhir perdagangan, dan bergerak di kisaran level support 6.560 dan level resistance 6.620. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Produk Minyakita Tidak Sesuai Takaran Ditarik dari Pasaran

BRIEF.ID - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan,  produk-produk...

Prabowo Umumkan Mekanisme Pemberian THR Pekerja dan Pengemudi Online

BRIEF.ID - Presiden  Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan mekanisme...

KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil di Bandung Terkait Kasus Bank Jawa Barat

BRIEF.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan sedang menggeledah...

Dikritik Naik Heli Pantau Banjir, Pramono Anung: Kritik Itu Obat

BRIEF.ID - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menjawab kritikan...