BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terperozok ke zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (25/11/2025), dipicu memanasnya tensi geopolitik Rusia-Ukraina.
Pada awal sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka melemah 0,39% atau 33,27 poin ke level 8.536. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,33% atau 2,89 poin ke posisi 860,46.
Hingga pukul 10:30 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak di zona merah dan berada di level 8.528. Selama 1 jam 30 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.574, dan level terendah di 8.503.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 363 saham turun harga, 256 saham naik harga, dan 181 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 20,255 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.134.235 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp10,150 triliun.
Pelemahan IHSG terjadi di saat rupiah justru menguat seiring meningkatnya ekspetasi investor terhadap peluang pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan Desember 2025.
Sentimen positif dari peluang pemangkasan suku bunga The Fed tersebut, tertutup oleh kekhawatiran investor terhadap kembali memanasnya tensi geopolitik Rusia-Ukraina.
Rusia tengah menunggu tanggapan Ukraina atas poin-poin kesepakatan yang telah dibahas dengan dimediasi Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak Februari 2022.
Ukraina sudah melihat rencana perdamaian yang berisi 28 poin kesepakatan, yang disebut-sebut sulit untuk dilakukan. Apabila tidak dilakukan, maka Ukraina berpotensi kehilangan AS sebagai mitra utama mereka.
Beberapa sekutu besar Ukraina di Eropa telah mendukung Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk tidak menyetujui beberapa poin, terutama menyerahkan daerah yang dikuasai oleh Rusia.
Jerman, Perancis, hingga Inggris, dikabarkan telah menghubungi Presiden Zelensky via telepon, dan sepakat bahwa Ukraina harus tetap mampu mempertahankan kedaulatannya.
Presiden AS, Donald Trump, telah mendesak dan menyindir dengan menyebut Presiden Volodymyr Zelensky tak tahu berterima kasih dengan dukungan AS, termasuk pasokan senjata yang terus mengalir ke Ukraina.
Dia bahkan menyebut perang Rusa-Ukraina adalah perang yang tidak perlu terjadi dan telah merugikan banyak orang, dan menewaskan jutaan orang tak bersalah, serta mengganggu kestabilan global.
Zelensky dikabarkan ragu menerima kesepakatan damai Rusia-Ukraina, yang dimediasi AS, karena dalam salah satu poinnya mengharuskan Ukraina menyerahkan wilayah Donbas kepada Rusia, dan larangan untuk bergabung ke aliansi North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran investor terhadap kemungkinan memanasnya kembali tensi geopolitik Rusia-Ukraina, dan memilih mengamankan modal mereka dari aset berisiko terutama emerging market.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi cenderung melemah di zona merah, dan bergerak di kisaran level support 8.490 hingga level resistance 8.550. (jea)


