BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau bergerak fluktuatif, dan menguji level 8.700, pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (15/12/2025).
Pada awal sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka menguat 0,52% atau 44,74 poin ke level 8.705, namun sempat terperosok ke zona merah.
Hingga akhir sesi I perdagangan saham pada pukul 12:00 Waktu JATS, IHSG terpantau berada di level 8.709. Sepanjang 3 jam perdagangan IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.715, dan level terendah di 8.622.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 358 saham naik harga, 291 saham turun harga, dan 148 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Adapun volume perdagangan tercatat mencapai 36,277 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 2.244.688 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp19,467 triliun.
Pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen dari dalam dan luar negeri, terutama hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI), dan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), pada pekan ini.
Pelaku pasar meyakini RDG-BI akan memutuskan pemangkasan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin, menyusul keputusan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang telah memangkas suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 bps pada pekan lalu.
Sentimen negatif bagi pasar saham diperkirakan terjadi seiring kenaikan suku bunga acuan Bank of Japan (BoJ) yang akan diumumkan pada 19 Desember 2025.
Seperti dilansir Nikkei, kenaikan suku bunga acuan BoJ, merupakan pertama kalinya sejak Januari 2025, dan menjadi level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.
Meski sudah diprediksi, kabar mengenai kenaikan suku bunga BoJ membuat pasar kripto ketar-ketir. Pasalnya, secara historis kenaikan suku bunga BoJ akan membuat posisi mata uang Yen menguat terhadap dolar AS, dan memberi tekanan pada bitcoin (BTC) juga pasar saham.
Terkait dengan itu, pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan berada di kisaran level support 8.600 dan level resistance 8.730. (jea)


