BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/9/2025) diperkirakan akan menguat terbatas di level 8.000-8.200, seiring investor terus mencermati perkembangan data pasar tenaga kerja (Naker) dan potensi government shutdown di Amerika Serikat (AS), pada pekan ini.
Berdasarkan laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis, Senin (29/9/2025), IHSG akan berada pada resistance 8.200, pivot 8.100, dan support 8.000. Saham-saham yang direkomendasikan untuk beli, di antaranya EMTK, HRUM, AGRO, PSAB, ARTO, dan ACES.
Dari AS dilaporkan, pekan lalu ketiga indeks utama di bursa Wall Street ditutup melemah meskipun pada perdagangan Jumat (26/9/2025) ditutup menguat. Indeks core PCE prices, yang merupakan indikator inflasi yang dicermati The Fed, tercatat sebesar 2,9% YoY di Agustus 2025, sesuai dengan estimasi dan sama seperti bulan sebelumnya.
Untuk headline PCE prices sebesar 2,7% YoY dari 2,6% YoY di Juli 2025, sesuai dengan perkiraan. Namun menurut CME FedWatch tools, pasar masih memprediksi ada dua kali penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini.
Pekan ini, fokus perhatian pasar akan tertuju pada perkembangan data pasar tenaga kerja AS, yang akan membuat investor mencari indikasi potensi berlanjutnya penurunan suku bunga The Fed dari data tersebut.
Selain itu, investor juga mewaspadai potensi government shutdown AS pada pekan ini. Dari Eropa, investor akan mencermati data inflasi. Sedangkan dari domestik akan dirilis indeks manufacturing PMI, neraca perdagangan dan inflasi (1/10/2025).
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, tidak akan menaikkan cukai rokok pada tahun depan. Selain itu, Menkeu menyatakan akan membersihkan pasar rokok ilegal, termasuk barang ilegal dari luar negeri dan dalam negeri.
Menkeu juga menegaskan bahwa kebijakan bank Himbara menaikkan deposito valas menjadi 4% bukan perintah Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Perkembangan pergerakan rupiah diperkirakan juga akan berpengaruh terhadap pergerakan IHSG pada pekan ini. Secara teknikal diperkirakan IHSG berpotensi bergerak pada kisaran level 8.000-8.200. (nov)