BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melonjak di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia, karena ditopang surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2025.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (1/8/2025), IHSG dibuka menguat 0,89% atau 66,39 poin ke level 7.550,73. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,17% atau 9,25 poin ke posisi 799,72.
Lonjakan IHSG terjadi di saat tekanan melanda mayoritas bursa saham Asia. Hal itu, terutama ditopang sentimen dalam negeri, seiring pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) terkait data ekspor-impor, dan neraca perdagangan.
BPS melaporkan surplus neraca perdagangan pada Januari 2025 hingga Juni 2025 (semester I 2025), tercatat sebesar US$19,48 miliar, yang merupakan pencapaian 62 bulan berturut-turut.
Pengumuman BPS membuat IHSG terus melaju di zona hijau. Hingga pukul 11.15 waktu JATS, IHSG terpantau berada di 7.570. Selama lebih dari 2 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.579, dan level support 7.527.
Data BEI menunjukkan sebanyak 351 saham naik harga, 243 saham turun harga, dan 198 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 14,989 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 913.203 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp6,660 triliun.
Untuk perdagangaan hari ini, IHSG diprediksi masih menguat meski rawan koreksi, dan bergerak di kisaran level support 7.500 hingga level resistance 7.580. (jea)