BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melambung ke level 7.700 seiring aksi investsor yang memborong saham 4 bank besar, pada perdagangan Selasa (12/8/2025).
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,71% atau 53,68 poin ke level 7.659. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,48% atau 3,81 poin ke posisi 803,40.
Hingga pukul 11:00 WIB, IHSG terpantau erus bergerak di zona hijau bahkan berada di level 7.705. Selama 2 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.714, dan level terendah di 7.646.
Data BEI menunjukkan sebanyap9,048 trliunk 347 saham naik harga, 237 saham turun harga, dan 211 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaaksikan mencaai 14,906 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.106.722 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp9,048 triliun.
Melesatnya IHSG pada perdagangan hari ini, dipengaruhi masuknya arus modal asing (capital inflow), yang terutama menyasar saham 4 bank besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Harga BBCA terpantau naik 2,op63% atau Rp225 menjadi Rp8.775 per saham, BMRI melesat 3,60% atau Rp170 menjadi Rp4.890 per lembar, BBRI melambung 4,20% atau Rp160 menjadi Rp3.970 per saham, dan BBNI naik 4,52% atau Rp190 menjadi Rp4.390 per lembar.
Perpanjangan gencatan perang tarif antara AS-Tiongkok membuat investor asing kembali masuk ke pasar saham negara-negara emerging market termasuk BEI.
Keputusan Presiden AS, Donald Trump, untuk memperpanjang waktu pemberlakuan kebijakan tarif impor terhadap Tiongkok selama 90 hari, menjadi sentimen positif yang meredam gejolak di pasar saham.
Selain itu, pelaku pasar menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan diumumkan hari ini, dan data Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis (13/8/2025). Kedua data ekonomi tersebut menjadi faktor kunci untuk membentuk prospek arah suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2025 berada di level 231,9, atau tumbuh 1,3% secara tahunan atau year-on-year (yoy), dibandingkan Mei 2025 sebesar 1,95 (yoy).
Hal itu, memicu capital inflow cukup kuat ke saham-saham 4 bank besar, seiring penurunan yield obligasi global dan potensi pelonggaran suku bunga acuan bank sentral Amerika serikat (AS) The Fed.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan, dan berada di kisaran level spport 7.650 hingga level resistance 7.710. (jea)