BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/8/2025) kembali melesat ke level 7.900 seiring aksi investor yang memborong saham, terutama saham 4 bank besar.
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,94% atau 73,72 poin ke level 7.932. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,15% atau 9,47 poin ke posisi 831,69.
Hingga pukul 10:45 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak di zona hijau, bahkan melambung hingga 1,05% di level 7.941. Sepanjang 1 jam 45 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah di 7.915 dan level tertinggi di 7.951.
Data perdagangan BEI menunjukkan, sebanyak 406 saham naik harga, 217 saham turun harga, dan 179 saham tidak mengalami perubahan harga.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 17,143 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.039.280 kali, dan nilai transaksi mencapai Rp7.753 triliun.
Investor asing kembali masuk ke pasar keuangan Asia termasuk Indonesia, ditandai dengan menguatnya nilai tukar dan harga saham. Saham sektor keuangan, khususnya perbankan menuai cuan karena paling diminati investor.
Saham 4 bank besar yang sempat mengalami tekanan pada pekan lalu, terlihat bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan hari ini. Saham PT Bank Central Asia tbk (BBCA) naik 0,59% atau Rp50 menjadi Rp8.500 per lembar.
Aksi borong juga terjadi pada 3 bank besar BUMN, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Saham BMRI terpantau menguat 1,43% atau Rp70 menjadi Rp4.960 per lembar. BBNI naik1,82% atau Rp80 menjadi Rp4.470 per saham. Sedangkan BBRI melesat 2.93% atau Rp120 menjadi Rp4.220 per lembar.
Penguatan pasar keuangan tidak terlepas dari sentimen pelaku pasar terhadap pernyataan Jerome Powell, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed), yang mengindikasikan suku bunga acuan bakal dipangkas.
Dalam pidatonya pada simposium tahunan The Fed, Jerome Powell mengatakan, menurunnya risiko inflasi dan meningkatnya kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja di AS membuat The Fed mulai melakukan penyesuaian kebijakan moneter.
Hal ini, disikapi investor sebagai sinyal The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan September 2025, sehingga indeks dolar AS langsung terkoreksi tajam karena invstor mengalihkan modal ke emerging market, termasuk Indonesia.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi masih menguat di zona hijau, dan bergerak di kisaran level support 7.880 hingga level resistance di 7.950. (jea)