BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Jumat (7/3/2025), dibuka menguat menjelang rilis data cadangan Devisa Februari 2025.
Pada awal sesi I perdagangan, IHSG terpantau naik sebesar 0,48% atau 31,97 poin ke level 6.649. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,09% atau 0,67 poin ke posisi 754,16.
Namun sesaat kemudian, IHSG terkoreksi hingga sempat terhempas keluar dari level psikologis 6.600, dan berbalik arah dengan cepat ke zona hijau.
Hingga pukul 10.30, IHSG terpantau masih bertahan di zona hijau dan berada di level 6.682. Sepanjang 1 jam 30 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah di 6.577 dan level tertinggi di 6.682.
Data BEI menunjukkan sebanyak 312 saham mengalami kenaikan harga, 198 saham turun harga, dan 250 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 5,788 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 409.018 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp3,648 triliun.
Pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen dari dalam dan luar negeri. Ketidakpastian kebijakan tarif barang impor yang didberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membuat pelaku pasar berspekulasi, sehingga pasar keuangan cenderung volatile.
Meski demikian, IHSG ditopang sentimen positif dari dalam negeri, seiring rilis data cadangan devisa Februari 2025, yang akan diumumkan Bank Indonesia hari ini.
Pelaku pasar berspekulasi cadangan devisa Indonesia pada Februari 2025 tetap terjaga, mengingat cadangan devisa per Januari 2025 mencatat rekor tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar US$156,1 miliar.
Adapun posisi cadangan devisa pada Februari 2025 akan menjadi yang terakhir sebelum dimulainya kebijakan penempatan wajib Devisa Hasil Ekspor sebesar 100% selama 12 bulan di sistem perbankan dalam negeri.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat di kisaran level support 6.620 hingga level support 6.790. (jea)
