BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Kamis (12/12/2024), melemah dipicu tekanan jual terutama pada saham-saham perbankan.
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 0,33% atau 24,66 poin ke level 7.440. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,82% atau 7,27 poin ke posisi 883,28.
Pelemahan IHSG dipicu tekanan jual yang dilancarkan investor terutama pada saham-saham perbankan, seiring makin tingginya ekspetasi pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed).
Hal itu, disebabkan rilis data harga konsumen AS naik 0,3% secara month to month (mtm) pada November 2024. Inflasi AS naik 2,7% secara year on year (yoy) pada ovember 22024, meningkat dari 2,6% pada Oktober 2024.
Hingga pukul 9:30 waktu JATS, IHSG terpantau masih berada di zona merah, meskipun sempat berbalik arah ke zona hijau. IHSG terpantau sempat menyentuh level tertinggi di 7.470, dan level terendah di 7.421.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 213 saham naik harga, 207 saham turun harga, dan 205 saham tidak mengalami perubahan harga alias stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 6,425 miliar lembar, dengan frekuensi sebanyak 277.155 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp3,359 triliun.
Adapun 4 saham bank besar di Indonesia, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bak Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) semuannya mengalami tekanan jual.
BMRI terpantau tyryn 1,19% atau Rp75 menjadi Rp6.225 per saham, BBCA turun 0,96% atau Rp100 menjadi Rp10.325 per saham, BBRI turun 0,91% atau Rp40 menjadi Rp4.340 per saham, dan BBNI turun 1,48% atau Rp75 menjadi Rp5.000 per saham.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah di kisaran level support 7.420 dan level resistance di 7.470.