BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak fluktuatif menguji level 6.900 pada perdagangan awal pekan, Senin (30/6/2025).
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,51% atau 34,91 poin ke level 6.932. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 melonjak 0,53% atau 4,06 poin ke posisi 774,64.
Hingga pukul 11:00 waktu JATS, IHSG terpantau masih bertahan di zona hijau dan berada di level 6.912. Selama 2 jam perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif dan sempat menyentuh level tertinggi di 6.937 dan level terendah 6.876.
Data BEI menunjukkan, sebanyak 341 saham naik harga, 212 saham turun harga, dan 227 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 9,299 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 577.594 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp5,883 triliun.
Pergerakan IHSG yang fluktuatif dipengaruhi sentimen dari dalam dan luar negeri, khususnya terkait rilis data ekonomi yang akan dipublikasikan sepanjang pekan ini.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan rilis data Price Consumer Index (PCE) atau inflasi AS. Apabila inflasi AS terkendali dan mendekati target, peluang The Fed menurunkan suku bunga semakin besar dan mendorong aliran modal ke emerging markets termasuk Indonesia.
Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar juga menunggu rilis data ekonomi nasional, antara lain neraca perdagangan, tingkat inflkasi, dan cadangan devisa negara yang akan diumumkan pekan ini.
Meredanya konflik Timur Tengah antara Israel dan Iran seiring gencatan senjata, serta tercapainya perjanjian perdagangan antara AS dan Tiongkok membuat gejolak di pasar keuangan mereda.
Investor juga meyakini Bank Sentral AS atau Federal reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR), sehingga aliran modal ke emerging market bakal melonjak.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat, di level support 6.910 dan level resistance 6.940. (jea)