IHSG Ditutup Melemah Tinggalkan Level 7.600, BBRI dan BRIS Diburu Investor

October 30, 2024

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (20/10/2024), meninggalkan level psikologis 7.600.

IHSG yang pada pembukaan sesi I perdagangan berada di level 7.606, ditutup melemah 0,48% atau 36,75 poin ke level 7.569. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,58% atau 5,43 poin ke posisi 924,63.

Tekanan terhadap IHSG masih dipengaruhi sentimen terkait data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, yang akan dirilis pekan ini. Investor juga mengantisipasi penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS yang akan berlangsung pekan depan.

Pelaku pasar bersikap menunggu data indikator ekonomi penting yang dapat mempengaruhi kebijakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), yakni Gross Domestic Product (GDP) triwulan III 2024 AS, yang akan dirilis hari ini.

Selain itu, laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) AS juga akan dirilis pada Kamis (30/10/2024), serta data penggajian nonpertanian AS dirilis Jumat (1/11/2024).

Kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi perang dagang antara AS-Tiongkok juga mempengaruhi pasar keuangan dunia, seiring dengan meningkatnya elektabilitas Donald Trump sebagai calon presiden (capres) dari Partai Republik.

Hal itu, merujuk pada hasil survei popular vote, antara capres Partai Demokrat, Kamala Harris, yang hanya unggul tipis dari capres Partai Republik, Donald Trump.

Sedangkan dari dalam negeri, rilis kinerja keuangan triwulan III 2024 perusahaan tercatat (emiten) turut mempengaruhi pergerakan IHSG, terutama pada saham-saham perbankan yang mayoritas mengalami tekanan.

Mayoritas saham perbankan mengalami tekanan, hanya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), yang diburu investor.

Harga saham BBRI terpantau naik tipis 0,21% atau Rp10 menjadi Rp4.710 per lembar, dan BRIS meningkat 0,34% atau Rp10 menjadi Rp2.960 per lembar. Sedangkan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami pelemahan terbesar.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dengan sektor transportasi & logistik paling tinggi yaitu 0,28%, diikuti sektor energi naik 0,27%, dan sektor barang kesehatan naik 0,10%.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 1,56%, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor keuangan yang masing-masing minus sebesar 1,20% dan minus 0,49%.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.267.930 kali transaksi dengan jumlah saham yang ditransasika sebanyak 18,49 miliar lembar, dan nilai transaksi sebesar Rp11,80 triliun. Sebanyak 234 saham naik harga, 354 saham turun harga, dan 191 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.

No Comments

    Leave a Reply