IHSG Diprediksi Berpotensi Melemah

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/2025)  diprediksi berpotensi mengalami pelemahan.

Laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis Jumat (21/11/2025) menyebutkan IHSG akan bergerak pada resistance  8.450, pivot  8.400, dan support  8.350. Laporan itu juga merekomendasikan sejumlah saham yang patut diperhatikan  untuk dibeli, di antaranya GZCO, WIFI, INKP, BBYB, dan MEDC.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat di level 8.419,917 atau naik 0,159%  pada perdagangan Kamis (20/11/2025). Secara teknikal, IHSG membentuk candlestick shooting star yang mengindikasikan adanya potensi pembalikan arah tren diiringi  Stochastic RSI yang bergerak menuju pivot area.

“Kami memperkirakan IHSG berpotensi melemah menuju level 8.350-8.400 pada perdagangan Jumat (21/11/2025),” demikian laporan Phintraco Sekuritas.

Neraca transaksi berjalan Indonesia surplus US$ 4  miliar atau sekitar 1,1% dari produk domestik bruto (PDB) pada Triwulan III-2025 dari defisit US$ 2,7 miliar (0,8% dari PDB) di Kuartal II-2025.

Ini merupakan surplus neraca transaksi berjalan pertama sejak Triwulan I-2023 dan yang terbesar sejak Triwulan III-2022, yang ditopang oleh kenaikan ekspor nonmigas. Transaksi modal dan finansial mencatatkan defisit US$ 8,1 miliar di Kuartal III-2025 sehingga Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tercatat defisit US$ 6,4 miliar pada Kuartal III-2025 dengan posisi cadangan devisa US$ 148,7 miliar di September 2025.

Dari manca negara dilaporkan bahwa Pemerintah  Inggris  akan merilis data retail sales Oktober 2025 yang diperkirakan melambat menjadi 0,1% MoM dari 0,5% MoM di September 2025.

Indeks S&P Global Manufacturing PMI Flash Inggris bulan November 2025 diperkirakan turun di 49,5 dari 49,7 pada Oktober 2025.

Hamburg Commercial Bank (HCOB) Manufacturing PMI Flash Jerman bulan November 2025 diperkirakan naik di level 50,1 dari 49,6 di Oktober 2025.

Indeks S&P Global Composite PMI Flash bulan November 2025 diperkirakan turun di 53,8 dari 54,6 di Oktober 2025. Sedangkan Michigan Consumer Sentiment Final bulan November 2025 diperkirakan turun di level 50,3 dari 53,6 di Oktober 2025. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pemprov Jakarta Diminta Manfaatkan Sister City untuk Buka Akses Lapangan Kerja di Luar Negeri

Pemprov Jakarta Diminta MBRIEF – DPRD Provinsi Jakarta meminta...

Indeks Wall Street Rontok, Reli Nvidia Lenyap

BRIEF.ID – Indek  Wall Street di New York, Amerika...

BI: Neraca Pembayaran Indonesia  Triwulan III – 2025  Defisit US$ 6,4 Miliar

BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa kinerja Neraca...

Indonesia Swasembada Beras, Mulai 1 Januari 2026

BRIEF.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman optimistis Indonesia...