BRIEF.ID – Setelah mengalami melemah 73,12 poin atau 0,97% pada perdagangan Senin (4/8/2025), Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa (5/8/2025) diperkirakan akan konsolidasi dan rawan profit taking.
Berdasarkan analisa Phintraco Sekuritas, IHSG akan bergerak pada rentang resistance 7.550, pivot 7.500, dan support 7.400.
Menurut Phintraco Sekuritas, koreksi indeks antara lain didorong aksi profit taking setelah mengalami penguatan pada perdagangan Jumat (1/8/2025) di tengah meningkatnya ketidakpastian global akibat tarif dan data tenaga kerja AS yang melemah.
“Beberapa laporan kinerja keuangan emiten domestik yang mengalami penurunan juga menjadi faktor negatif,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (5/8/2025).
Phintraco Sekuritas juga menyebut, Pemerintah Tiongkok akan dirilis data Caixin Service PMI bulan Juli 2025 yang diperkirakan sedikit turun menjadi 50.2 dari 50.6 di Juni 2025 yang juga mengalami penurunan dan merupakan area ekspansi terendah sejak September 2024.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan untuk dikoleksi saham-saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA).
PT Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham PT WIR Asia Tbk (WIRG), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Sedangkan PT MNC Sekuritas adalah saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Industri Jamu, dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
Sebelumnya, pasar saham Asia menemukan katalis pendukung pada perdagangan hari Senin (4/8/2025) seiring prospek penurunan suku bunga meredakan kekhawatiran pada ekonomi AS.
Prospek perubahan suku bunga merupakan satu-satunya hikmah dari laporan penggajian yang buruk. Revisi ke bawah membuat rata-rata pertumbuhan lapangan kerja tiga bulan menjadi 35.000 dari 231.000 di awal tahun. (nov)