BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/12/2025) diperkirakan masih bergerak konsolidasi di kisaran 8.500 – 8.600.
Laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Selasa (2/12/2025) menyatakan bahwa secara teknikal, terjadi penyempitan histogram positif MACD dan Stochastic RSI mengarah ke area oversold.
“IHSG diperkirakan masih akan bergerak konsolidasi pada kisaran 8.500-8.600,” demikian laporan Phintraco Sekuritas.
Disebutkan, saham-saham yang dapat dikolek di antaranya INDY, MBMA, ANTM, HRUM, dan UNVR. IHSG ditutup menguat di level 8.548,79 atau naik 0,47%) pada perdagangan Senin (1/12/2025).
Saham sektor consumer cyclical membukukan penguatan terbesar, sebaliknya saham sektor properti mencatatkan koreksi terbesar.
Investor mencerna sejumlah data ekonomi domestik yang dirilis Senin (1/12/2025). Indeks Manufacturing PMI bulan November 2025 naik pada level 53,3 dari 51,2 di Oktober 2025, serta mencatatkan level tertinggi sejak Februari 2025 setelah empat bulan berturut-turut berada di area ekspansi.
Surplus neraca perdagangan bulan Oktober 2025 berkurang menjadi US$ 2,4 miliar dari US$ 4,34 miliar di September 2025. Ini merupakan surplus paling kecil sejak April 2025, yang disebabkan oleh turunnya ekspor sebesar 2,31% YoY dan merupakan penurunan pertama sejak Maret 2024.
Penurunan ekspor disebabkan melambatnya permintaan dari AS dan Tiongkok serta anjloknya permintaan dari Jepang dan India. Sementara itu, inflasi November 2025 melambat menjadi 0,17% MoM dari 0,28% MoM, sehingga secara tahunan laju inflasi November 2025 juga melambat menjadi 2,72% YoY dari 2,86% YoY di Oktober 2025.
Indeks di bursa Asia ditutup mixed pada perdagangan Senin (1/12/2025), akibat data manufaktur PMI Tiongkok mengalami kontraksi pada level 49.9 di bulan November 2025 dari 50,6 di Oktober 2025.
Investor akan mencermati data consumer confidence Jepang (2/12/2025) yang diperkirakan naik pada level 36,1 di November 2025 dari 35,8 di Oktober 2025. Dari Euro Area akan dirilis data inflasi bulan November 2025 yang diperkirakan stabil di level 2,1% YoY. (nov)


