BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di level 8.700 seiring aksi investor memborong saham PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), yang mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/12/2025).
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,25% atau 21,85 poin ke level 8.708. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 dibuka naik 0,13% atau 1,07 poin ke posisi 855,4.
Hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini atau pukul 12:00 waktu JATS, IHSG terpantau masih bertahan di zona hijau dan berada di level 8.715. Sepanjang 2 jam 45 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.729, dan level terendah di 8.691.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan sebanyak 408 saham naik harga, 236 saham turun harga, dan 157 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 34,431 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.648.511 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp26,429 triliun.
IHSG terpantau bergerak fluktuatif meski masih berada di zona hijau. Saham-saham unggulan ramai dilepas investor, namun saham-saham lapis kedua menjadi penopang indeks.
Salah satu penopang IHSG adalah saham PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), yang langsung naik 24,41% menjadi Rp790 per saham pada perdagangan perdana di BEI hari ini.
Kenaikan signifikan membuat SUPA menembus auto reject atas (ARA). Perdagangan saham SUPA pada pembukaan mencatat 1.052 kali transaksi dengan volume 19.714 lot dan nilai transaksi Rp1,56 miliar.
Sementara itu, saham BBRI terpantau menjadi satu-satunya saham di kelompok 4 bank besar, yang menguat pada perdagangan hari ini, dengan lonjakan harga sebesar 1,63% atau Rp80 menjadi Rp3.770 per lembar.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat tipis, di kisaran level support 8.690 hingga level resistance 8.730.
Pergerakan IHSG di sesi II perdagangan akan sangat dipengaruhi hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI), yang diperkiarakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau Bi-Rate di kisaran 4,75%. (jea)


