BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi bergerak mixed pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/9/2025). HSG akan berada pada resistance 8.170, pivot 8.150, dan support 8.070.
Laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis Selasa (30/9/2025) merekomendasikan saham-saham yang dapat dikoleksi investor, di antaranya PANI, ESSA, HRUM, ADMR, dan ADRO yang dinilai berpotensi menghadirkan cuan.
Pada perdagangan Senin (29/9/2025) IHSG ditutup menguat di level 8.123,25 atau naik 0,30%. Saham sektor basic materials membukukan penguatan terbesar, sebaliknya saham sektor teknologi mengalami koreksi terbesar.
Ekspektasi berlanjutnya penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini, seiring inflasi AS yang masih sesuai perkiraan, menjadi faktor positif. Ekspektasi ini telah mendorong kenaikan harga emas mencapai level tertinggi baru, sehingga kembali mendorong penguatan saham-saham terkait. Selain itu sentimen positif juga berasal dari penguatan rupiah pada Senin (29/9/2025), seiring pelemahan USD index akibat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan potensi government shutdown di AS.
Dari pasar global (30/9/2025) dilaporkan bahwa investor mencermati data NBS Manufacturing PMI dari Tiongkok yang diperkirakan sedikit naik ke level 49,6 dari 49,4 di Agustus 2025.
Sedangkan dari Jerman akan dirilis data Retail Sales bulan Agustus 2025, yang diperkirakan tumbuh 0,6% MoM, setelah pada bulan sebelumnya turun 1,5% MoM.
Investor juga menantikan data inflasi preliminery dari Jerman bulan September 2025 yang diperkirakan sedikit naik menjadi 2,3% YoY dari 2,2% YoY di Agustus 2025. Sedangkan dari AS akan dirilis data JOLTs Job Openings bulan Agustus 2025 yang diperkirakan sebesar 7,1 juta dari 7,181 juta.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI bergerak ke arah pivot dan histogram positif MACD mulai melandai. Sedangkan volume jual lebih mendominasi. Namun IHSG masih bertahan di atas level MA5 sehingga IHSG diperkirakan akan bergerak mixed di kisaran 8.070-8.170. (nov)