BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/10/2025) diperkirakan masih berpotensi menguji level support 7.725-7.780.
Laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Senin (20/10/2025) menyebutkan, IHSG akan bergerak pada resistance 8.000, pivot 7.900, dan support 7.700.
“Secara teknikal, IHSG diperkirakan masih berpotensi menguji level support di 7725-7780 pada pekan ini. Peluang rebound akan lebih terbuka jika IHSG kembali di atas level psikologis 8.000,” demikian laporan Phintraco Sekuritas.
Adapun saham-saham yang direkomendasikan untuk dibeli investor, di antaranya MIKA, LSIP, TKIM, MAIN, BTPS, dan SIDO.
Sementara itu, indeks di Wall Street ditutup menguat, akhir pekan lalu di tengah perdagangan yang fluktuatif, setelah pada perdagangan Jumat (17/10/2025) ditutup menguat. Menteri Keuangan AS menyatakan akan berbicara dengan mitranya dari Tiongkok.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga mengatakan bahwa pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, pada akhir Oktober ini masih mungkin terjadi. Komentar itu menimbulkan harapan bahwa tarif tambahan 100% terhadap Tiongkok, pada 1 November 2025 kemungkinan tidak akan terjadi.
Saham-saham yang memimpin koreksi tajam bank regional di Kamis (16/10/2025) mengalami rebound pada Jumat (17/10/2025) seiring ekspektasi investor bahwa kredit macet hanya terjadi sekali dan bukan bagian dari krisis yang besar.
Harga emas spot turun lebih dari 2%, pada Jumat (17/10/2025) yang disebabkan penguatan nilai tukar dollar AS dan meredanya ketegangan perang dagang AS-Tiongkok.
Pada pekan ini, perhatian investor masih akan tertuju pada perkembangan perang dagang AS-Tiongkok. Selain itu, earning season pada Triwulan III-2025 juga akan mempengaruhi pergerakan di Wall Street.
Dari Tiongkok dilaporkan, akan dirilis beberapa data ekonomi, termasuk produk domestik bruto (PDB) Triwulan III-2025. Dari dalam negeri diberitakan, investor akan menantikan hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), pada Rabu (22/10/2025), yang menurut konsensus akan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 4,5%.
Selain itu akan dirilis data pertumbuhan kredit bulan September, pada Rabu (22/10/2025) dan data M2 Money Supply September, pada Kamis (23/10/2025). (nov)