BRIEF.ID – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham atau trading halt setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 9% gara-gara panic selling pada Selasa (8/4/2025).
Panic selling atau aksi jual saham karena kepanikan pelaku pasar melanda hari perdana perdagangan di BEI setelah libur panjang Hari Suci Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16% ke posisi 5.914. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 92,61 poin atau 11,25% ke posisi 651,90.
Kondisi tersebut membuat BEI mengumumkan melakukan trading halt sesuai ketentuan, setelah IHSG anjlok lebih dari 8%. Ketentuan pelaksanaan trading halt dan tertuang pada Surat Keputusan Direksi tanggal 8 April 2025 Nomor: Kep-00002/BEI/04-2025 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat dan Nomor Kep-00003/BEI/04-2025 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.
Adapun, trading halt dilakukan jika terjadi penurunan IHSG dalam satu hari Bursa yang sama, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8%.
2. Trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 15%.
3. Trading suspend apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 20%, sampai akhir sesi perdagangan; atau lebih dari 1 sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan atau perintah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“BEI melakukan upaya ini dalam rangka menjaga perdagangan saham agar senantiasa teratur, wajar, dan efisien sesuai dengan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan diatur lebih lanjut pada Surat Keputusan Direksi BEI nomor Kep-00002/BEI/04-2025,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad di Jakarta, Selasa.
Menurut Primadi, Penyesuaian ketentuan pelaksanaan trading halt dilakukan sebagai upaya BEI untuk memberikan ruang likuiditas yang lebih luas bagi investor dalam menentukan strategi investasi dengan mempertimbangkan informasi yang ada
BEI kemudian membuka kembali perdagangan saham kemudian dilanjutkant sekitar pukul 09:30 waktu JATS.
Hingga pukul 10:20 waktu JATS, perdagangan terus berlangsung, dan tekanan terhadap IHSG perlahan berkurang. IHSG terpantau berada di level 5.953, turun 557,064 poin atau 8,52%.
Data perdagangan BEI menunjukkan 656 saham turun harga, 17 saham naik harga, dan 78 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan terpantau mencapai 19,584 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 581.791 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp8,667 triliun. (jea)