IATA: Permintaan Penumpang Global Tumbuh 4 Persen Pada Juli 2025

BRIEF.ID- Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) merilis data permintaan penumpang global untuk perjalanan udara Juli 2025, tumbuh 4,0 persen dibandingkan Juli 2024 (year on year/yoy).

Data terbaru IATA menyebutkan total permintaan penumpang tersebut diukur dalam pendapatan penumpang kilometer (RPK). Adapun untuk total kapasitas, yang diukur dalam kursi tersedia kilometer (ASK), naik sebesar 4,4 persen secara yoy. Sementara itu, faktor muat (load factor) pada Juli mencapai 85,5 persen, sedikit terkoreksi dibandingkan Juli 2024.

“Musim panas di belahan bumi utara ini merupakan musim yang baik bagi maskapai penerbangan. Momentum telah meningkat selama musim puncak dengan permintaan di bulan Juli mencapai pertumbuhan 4 persen,” ujar Willie Walsh, Direktur Jenderal IATA dalam pernyataan tertulis pada 29 Agustus 2025.

Menurut Walsh, tren tersebut terjadi di seluruh wilayah dan khususnya terlihat pada perjalanan internasional, yang meningkat dari 3,9 persen pada Juni menjadi 5,3 persen pada Juli lalu. “Selain itu, dengan volume penerbangan yang menunjukkan peningkatan 2 persen year-on-year pada September setelah lima bulan pertumbuhan yang melambat, maskapai penerbangan siap memanfaatkan momentum pasar ini dalam beberapa bulan mendatang,” imbuhnya.

Berdasarkan data IATA, permintaan internasional tumbuh 5,3 persen dibandingkan Juli 2024. Kapasitas naik 5,8 persen yoy dan faktor muatan mencapai 85,6 persen (-0,4 ppt dibandingkan Juli 2024). Adapun permintaan domestik meningkat 1,9 persen dibandingkan Juli 2024. Kapasitas meningkat 2,4 persen secara tahunan. Faktor beban mencapai 85,2 persen (-0,4 ppt dibandingkan Juli 2024).

Pertumbuhan RPK internasional mencapai 5,3 persen pada Juli 2025, tetapi faktor muatan turun di semua kawasan kecuali Afrika.

Berdasarkan region, maskapai penerbangan Asia-Pasifik mencapai peningkatan permintaan tertinggi yakni sebesar 8,7 persen yoy. Kapasitas meningkat 9,0 persen yoy, dan faktor muat mencapai 83,8 persen (-0,2 ppt dibandingkan Juli 2024).

Maskapai penerbangan Eropa mengalami peningkatan permintaan sebesar 4,0 persen yoy. Kapasitas meningkat 4,2 persen yoy, dan faktor muat mencapai 87,3 persen (-0,2 ppt dibandingkan Juli 2024).

Selanjutnya, maskapai penerbangan Amerika Utara mengalami peningkatan permintaan sebesar 2,4 persen yoy. Kapasitas meningkat 3,6 persen yoy, dan faktor muat mencapai 88,4 persen (-1,0 ppt dibandingkan Juli 2024). Rute lalu lintas internasional untuk Amerika semuanya positif, kecuali lalu lintas antara Amerika Utara dan Amerika Selatan yang menurun 0,8 persen.

Adapun maskapai penerbangan Timur Tengah  mengalami peningkatan permintaan sebesar 5,3 persen yoy. Kapasitas meningkat 5,6 persen yoy, dan faktor muat mencapai 84,1 persen (-0,2 ppt dibandingkan Juli 2024). Pertumbuhan Timur Tengah kembali pulih setelah gangguan akibat konflik militer pada Juni lalu.

Maskapai penerbangan Amerika Latin  mengalami peningkatan permintaan sebesar 9,3 persen yoy. Kapasitas meningkat 11,3 persen yoy. Faktor muat mencapai 85,8 persen (-1,6 ppt dibandingkan Juli 2024). Lalu lintas intra-regional khususnya sangat kuat.

Terakhir, maskapai penerbangan Afrika mengalami peningkatan permintaan sebesar 2,8 persen yoy. Kapasitas naik 2,3 persen yoy. Faktor muat mencapai 74,9 persen (naik 0,4 ppt dibandingkan Juli 2024). Lalu lintas pada rute antara Afrika dan Asia mengalami lonjakan yang signifikan.

Memiliki kantor pusat di Montreal Kanada dan Kantor Eksekutif di Jenewa Swiss, IATA mewakili sekitar 350 maskapai penerbangan yang mencakup lebih dari 80 persen lalu lintas udara global. (smu)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Rano Ajak Masyarakat Gotong Royong Jaga Jakarta

BRIEF.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengajak...

Menko Airlangga Sebut Dinamika Sosial & Politik Berdampak Jangka Pendek terhadap Ekonomi

BRIEF.ID - Dinamika sosial dan politik yang terjadi selama...

Sri Mulyani Sampaikan Permohonan Maaf dan Janji Berbenah Diri Usai Rumah Dijarah Massa

BRIEF.ID - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan...

Review Isu Sepekan: Demo Meluas, Pasar Keuangan Tertekan, hingga Peluncuran Patriot Bond dan Arah Kebijakan Politik

BRIEF.ID — Kondisi Indonesia dalam sepekan terakhir diwarnai oleh...