BRIEF.ID – Sedikitnya 296 orang dari 110 kepala keluarga (KK) dievakuasi dari kepungan banjir setinggi 2 meter yang melanda Desa Mekarsari, Kecamatan Argabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mengevakuasi 296 warga tersebut, karena masih bertahan di rumah mereka, padahal ketinggian air akibat banjir terus naik seiring curah hujan yang terus mengguyur wilayah Cianjur.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya mengatakan bencana alam, baik bannjir dan longsor, yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah selatan Cianjur, termasuk Agrabinta, membuat pihaknya meminta aparat desa dan kecamatan menyiapkan lokasi pengungsian.
“Ini sebagai upaya penanganan cepat ketika bencana alam seperti banjir dan longsor susulan kembali terjadi seiring curah hujan yang masih tinggi melanda Cianjur hingga tiga hari ke depan berdasarkan informasi BMKG,” kata Asep, seperti dikutip Antara, Rabu (4/12/2024).
Menurut dia, hingga Rabu petang hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur, dan membuat debit air Sungai Cibuni yang membentang di wilayah Argabinta meluap, sehingga banjir yang mengenangi perkampungan warga bertambah tinggi.
Puluhan petugas gabungan dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana) dan relawan PMI Cianjur diterjunkan untuk menyisir perkampungan warga untuk melakukan pendataan dan membantu proses evakuasi warga, terutama yang memiliki balita dan lansia ke aula desa untuk sementara.
“Kami juga mengoperasikan dua perahu karet milik BPBD Cianjur juga untuk penanganan cepat evakuasi,” ujar Asep.
Dia menambahkan, bencana alam banjir juga melanda Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, dimana sebagian besar warga mengungsi ke rumah saudara mereka yang dinilai aman dari banjir, karena meluapnya Sungai Cibala yang melintasi perkampungan.
Puluhan petugas gabungan disiagakan di lokasi guna membantu warga, terutama yang mengungsi, karena curah hujan sampai Rabu petang masih turun mengguyur wilayah selatan Cianjur, yang juga mengalami pergerakan tanah dan longsor di sejumlah titik.
“Kami meminta warga meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan segera mengungsi ketika air bah semakin tinggi, kami sudah minta petugas segera melakukan penanganan cepat ketika dibutuhkan,” tutur Asep. (jen)