BRIEF.ID – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, sosok bakal calon presiden (capres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 harus menghormati hak asasi manusia (HAM) agar sejalan dengan amanat dalam konstitusi Indonesia.
“Ya, itu kan perintah konstitusi, Pancasila, penuh dengan nilai-nilai ketuhanan,” kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).
Hasto menyebutkan ada dua undang-undang (UU) yang menjadi landasan perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia, yaitu UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Kedua UU itu mengatur perlindungan yang sangat luas terkait HAM. Ia juga mempertanyakan apakah berdasarkan nilai ketuhanan, seseorang diizinkan untuk melanggar HAM. Nilai kemanusiaan secara spiritualitas telah dimuat dalam pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945.
“Itu sangat jelas bahwa kemerdekaan itu bertujuan untuk membebaskan manusia dari berbagai belenggu penjajah HAM, nilai-nilai keadilan sosial,” ujarnya.
Menurut Hasto, tak ada satu pasal pun yang mengizinkan pelanggaran HAM, sehingga hal itu menjadi kriteria sangat penting bagi bakal capres yang akan berkontestasi dalam pesta demokrasi tahun depan.
“Ini menjadi suatu kriteria yang sangat penting, karena perintah ideologi dan juga perintah konstitusi. Ini yang harus kita jalankan bersama,” kata Hasto.
Sebelumnya, Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Saurlin Siagian mengatakan bahwa pemimpin terbaik merupakan sosok yang menghormati HAM.
“Pemimpin terbaik itu pemimpin yang memang menghormati hak asasi manusia,” kata Saurlin di Gedung Grha William Soeryadjaya UKI, Jakarta Timur, Jumat (12/5).
Ia menegaskan penting bagi masyarakat untuk mencari tahu rekam jejak setiap bakal capres yang akan ikut bertarung pada Pemilu 2024.
No Comments