BRIEF.ID – Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Philip Lowe menyatakan, masih diperlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk memastikan inflasi kembali pada kisaran target 2-3%.
Berbicara di hadapan Senat, gubernur bank sentral Australia itu mengatakan besaran kenaikan tingkat suku bunga akan bergantung pada perkembangan ekonomi global, bagaimana pengeluaran rumah tangga berevolusi, dan prospek inflasi serta pasar tenaga kerja.
“Dewan Gubernur memperkirakan kenaikan lebih lanjut akan diperlukan selama beberapa bulan ke depan untuk memastikan inflasi kembali ke target dan periode inflasi tinggi ini hanya bersifat sementara,” kata Lowe, pada Jumat (17/2/2023).
Dikatakan, masyarakat perlu memahami bahwa risiko membiarkan inflasi atau biaya hidup terus menanjak.
“Saya mengerti mengapa sebagian masyarakat fokus pada risiko di satu sisi, tapi kita harus memperhatikan risiko dari inflasi yang lebih tinggi,” kata Lowe.
Ia mengatakan bank sentral Australia akan melakukan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk memastikan inflasi kembali ke kisaran target.
Bank sentral Australia, pekan lalu menaikkan suku bunga seperempat poin ke level tertinggi satu dekade sebesar 3,35%, membawa pengetatan sejak Mei lalu menjadi 325 basis poin. Namun kenaikan lebih lanjut akan diperlukan untuk menahan inflasi, yang berjalan pada level tertinggi tiga dekade.
Pasar merespons dengan menaikkan ekspektasi suku bunga tertinggi menjadi sekitar 4,1% dari 3,6% sebulan sebelumnya, sehingga menyiratkan tiga kenaikan suku bunga lagi sedang menunggu.
Lowe mengatakan ekonomi Australia masih mungkin menuju soft landing, terutama jika ekspektasi inflasi dan upah tetap terkendali.
“Tapi mungkin juga kita terlempar dari jalan sempit itu. Fakta bahwa Dewan bertemu setiap bulan untuk memberi kesempatan mengevaluasi sejauh mana bagaimana risiko berkembang dan merespons secara fleksibel,” kata dia. (ABC Net / Antara)
No Comments