BRIEF.ID – Emiten penyedia jasa transportasi LNG terintegrasi PT. GTS Internasional Tbk. (GTSI) siap memacu bisnis bahan bakar ramah lingkungan dengan strategi terkonsolidasi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Perseroan sendiri mencatatkan pertumbuhan kinerja fundamental yang kuat per semester I/2025. Di mana pendapatan bersih bertumbuh 11%, laba bersih melesat 63% dan aset naik 14%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur GTSI Dira K. Mochtar mengatakan, perusahaan mencatat pertumbuhan keuangan yang kuat didukung oleh optimalisasi pemanfaatan armada serta efisiensi biaya yang meningkatkan pendapatan dan laba bersih. Di sisi lain, penguatan aset semakin memperkokoh fondasi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Oleh karena itu menurutnya, perusahaan yang bisnisnya mencakup pengangkutan, penyimpanan, regasifikasi LNG, hingga pengelolaan kapal ini sudah menyiapkan berbagai strategi untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan di masa depan
“Fokus strategi bisnis kami hingga akhir 2025 di antaranya adalah perluasan armada, pengembangan infrastruktur, keandalan rantai pasok, dan ketahanan energi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, efisiensi, dan keandalan pengiriman energi (LNG), sekaligus memperkokoh posisi GTSI di industri LNG domestik maupun regional,” ujar Dira.
Lebih lanjut dia merincim perluasan armada dilakukan dengan penambahan armada kapal LNG Carrier berkapasitas besar. Tujuannya untuk memperkuat kapasitas pengangkutan, dan memperkuat keandalan rantai pasok LNG. Juga menggantikan kapal yang sudah tua, serta meningkatkan efisiensi dan keandalan operasional perusahaan.
Dalam pengembangan infrastruktur, GTSI mengoptimalkan kapal-kapal LNG menjadi FSU dan FSRU sebagai solusi yang cepat, ekonomis, andal, dan terbukti secara operasional. Langkah ini akan memperkuat rantai pasokan LNG nasional.
Sementara itu, untuk keandalan rantai pasok GTSI memastikan ketangguhan, efisiensi, dan keselamatan operasional di setiap aspek. “Kami juga menyediakan peralatan pendukung yang redundan untuk menjamin kelancaran pengiriman LNG secara berkesinambungan dan mendukung pasokan gas nasional,” ujar Dira.
Dira lanjut menjelaskan, dalam strategi ketahanan energi GTSI mendukung secara jangka panjang visi pemerintah Indonesia. Perseroan menghadirkan solusi terintegrasi yang mencakup pengangkutan LNG, manajemen kapal, dan pengembangan infrastruktur
“Selain itu, perusahaan juga tengah mengembangkan diversifikasi bisnis ke sektor LNG Mini Plant dan distribusi LNG untuk industri menengah, termasuk sektor HOREKA (Hotel, Restoran, dan Kafe), sebagai langkah strategis memperluas ekosistem bisnis gas terintegrasi yang dimiliki,” ujarnya.
Dengan demikian, GTSI akan mampu menghadirkan energi yang menggerakkan kehidupan karena LNG adalah bahan bakar bersih. Tentunya didukung oleh armada modern, infrastruktur yang tangguh, dan komitmen untuk masa depan Indonesia. Sebabnya, seperti diketahui, Indonesia berperan aktif dalam mewujudkan nol emisi pada 2.060 atau lebih cepat.
Perseroan juga menegaskan komitmennya terhadap tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan kepatuhan terhadap regulasi perpajakan. Dengan model bisnis yang berada di bawah skema pajak final, seluruh kewajiban pajak perusahaan telah dihitung, dibayar, dan disetorkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Sehingga tanpa risiko terjadinya lebih bayar atau kurang bayar di kemudian hari. Skema ini memastikan kepastian usaha bagi perusahaan sekaligus mencerminkan komitmen GTSI pada transparansi dan integritas.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan bisnis yang sehat harus didukung oleh kepatuhan penuh terhadap regulasi. Dengan skema pajak final, kami dapat fokus pada pengembangan usaha, baik penambahan armada maupun diversifikasi bisnis, tanpa keraguan soal kepastian kewajiban pajak. Hal ini memberi nilai tambah bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya. (lsw)
