BRIEFID – Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya mengenai program 10 juta hunian impian pasangan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud MD, apalagi disebutkan punya rumah semudah punya motor. Skemanya seperti apa?
Pertanyaan itu dijawab Ganjar Pranowo, bahwa dalam menyiapkan 10 juta hunian tersebut, pihaknya akan mengajak partisipasi dari pengusaha dan pemerintah daerah, dengan melakukan skema (skim) kredit khusus.
“Yang realistis saja, jadi DP (down payment/uang muka) bukan nol persen. Karena bisa juga dengan melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda), selain pengusaha,” ujar Ganjar, usai Konsolidasi Nasional 45 Hari Menuju Kemenangan Ganjar-Mahfud, di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (30/12/2023) malam.
Capres Nomor Urut 3 ini menceritakan pengalamannya ketika masih menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), pada 2013-2023. Ketika itu, warga bisa membeli tanah sekaligus mendapatkan rumah, hasil kerja sama dengan pemda. Jadi menurutnya begitu banyak skema yang bisa dilakukan.
“Waktu itu kita bicara dengan pengembang, bagaimana tidak landed house, tapi bisa dengan bentuk kondominum atau rumah susun. Jadi skim-skim itu bisa diberikan, sehingga harga tanahnya tidak terlalu mahal,” ujar Ganjar.
Mengenai lokasi-lokasinya, dikatakan Ganjar, tentu saja hunian-hunian untuk masyarakat tersebut berdasarkan lokasi-lokasi yang dibutuhkan. Namun biasanya ada di tempat-tempat (daerah) yang tingkat perekonomiannya tinggi.
Program 10 juta hunian impian ini merupakan bagian dari 21 Program Sat Set yang diusung Ganjar-Mahfud untuk mewujudkan ‘Indonesia Sehat, Terampil dan Berdaya’.
Secara gagasan, 10 juta hunian impian itu adalah pembangunan hunian baru atau renovasi seperti rumah sederhana, rusunami, rusunawa yang disertai ketersediaan lahan yang strategis dan terjangkau dari pusat perekonomian, transportasi umum. Program ini terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pekerja sektor informal, buruh dan anak muda. Skema pembiayaan program ini juga menyiapkan bantuan uang muka.
Harapan ke depan melalui program ini tercipta 10 juta hunian impian yang terjangkau, strategis, dan layak huni tanpa beban keuangan yang berat. Selain itu, gen Z dan Y bisa mempunyai hunian dengan skema pembelian yang terjangkau. Serta, meningkatkan pemerataan ekonomi untuk wilayah perdesaan.
Program ini juga diharapkan membuka lapangan kerja di bidang konstruksi, manufaktur, transportasi dan lainnya. “Secara tidak langsung program ini dapat mengurangi angka pengangguran,” papar Ganjar.
Program ini juga diharapkan bisa mendorong tercapainya target misi peningkatan PDB (Product Domestic Bruto) sebesar 7 persen melalui pembelian bahan baku, ketenagakerjaan dan investasi sektor konstruksi dan lainnya yang terkait.
No Comments