Ganjar Edukasi Masyarakat Larangan Money Politic  

BRIEF.ID – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo mengedukasi masyarakat tentang larangan  money politic atau politik uang,  saat  menemui warga di Desa Bulakan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah,  Selasa (26/12/2023).

Pendidikan itu disampaikan Ganjar ketika salah seorang  perwakilan perajin batik bernama Sri Sugiarti menyampaikan aspirasi mengenai  akses permodalan bagi pelaku usaha,  dan  ia secara khusus meminta diberikan modal usaha senilai Rp 20 juta kepada  kelompok perajin batik.

Namun,  pada  masa kampanye ini, Ganjar dengan berat hati menolak  permintaan  itu, karena termasuk kategori money politic,  yang dapat  berujung pada hukuman pidana. Ganjar  meminta  Panwaslu  yang hadir di lokasi untuk menjelaskan kepada warga terkait money politic.

“Pada masa Pemilu seperti ini, saya senang Panwas selalu membantu untuk menjelaskan bahwa yang seperti ini tidak boleh. Saya bisa beri  bantuan  Rp 20 juta. Tapi, kalau kami bantu pada suatu kelompok, pada  masa kampanye seperti ini, orang akan menilai  ini money politic,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, yang dibutuhkan warga adalah modal perbankan. Disebutkan,  saat menjabat Gubernur Jawa Tengah, dua periode telah membuat kebijakan untuk mempermudah akses permodalan bagi pelaku usaha.

Ganjar bersama Bank Jateng meluncurkan program Kredit Mitra Jateng (KMJ) 25, yaitu kredit tanpa agunan fisik dengan bunga 7%. Suku bunga merupakan langkah maju yang signifikan ketika suku bunga dapat diturunkan dari 12% menjadi 7%, sehingga mengurangi beban peminjam.

Kebijakan itu kemudian  diadopsi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan  menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 7% dan sekarang turun lagi hingga  6%.

“Ada Kredit Mitra Jateng 25 di Bank Jateng, model KUR daerah, KUR pusat ada, suku bunganya dulu juga kita yang menginisiasi dengan 7% akhirnya yang KUR pusat juga 7%. Bahkan, sekarang menjadi 6%,” jelas Ganjar.

Upaya itu tak luput dari program paslon Ganjar-Mahfud untuk membantu pelaku usaha dan memajukan UMKM, melalui Program Ganjar-Mahfud “Indonesia Berdaya” yang fokus pada pemberdayaan UMKM, petani, nelayan, lansia, dan penyandang disabilitas.

Bagi  pelaku UMKM, program mudah berusaha akan diiringi pendataan UMKM sampai ke level kabupaten dalam Satu Data Indonesia. Selain itu, meningkatkan kualitas pelaku UMKM melalui inkubasi bisnis dan coaching clinic.

Implementasinya akan dilakukan dengan mempermudah pendaftaran bisnis UMKM di OSS, mengalokasikan kredit perbankan minimal 35 persen ke sektor UMKM. Juga menaikkan subsidi bunga KUR dari pemerintah sampai dengan 20 persen untuk pelaku UMKM,

“Kita berikan solusi. Diases, didampingi, ditunjukkan caranya. Sebetulnya yang mereka butuhkan  adalah ekosistemnya. Kalau sudah ada komunitas,  kelompoknya, dan pendamping. Kita  arahkan,” jelas Ganjar.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Rosma Handayani Ingin SDM KAI Naik Kelas dan Kompeten, Masinis Punya Kesempatan Jadi Direksi

BRIEF.ID - Masinis kereta umumnya dikenal sebagai profesi yang...

Filda Yusgiantoro: Pengembangan Bioetanol Tingkatkan Ketahanan Energi Nasional

BRIEF.ID – Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Filda...

Ketersediaan Bahan Baku Tetes Tebu Memproduksi Bioetanol Belum Memadai

BRIEF.ID - Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas...

Fadli Rahman: Peningkatan Kapasitas Produksi Bioetanol Butuh Waktu

BRIEF.ID – Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis di...