BRIEF.ID – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, kembali blusukan ke pasar tradisional di Kalimantan Timur, dalam rangkaian kampanye di Kalimantan Timur (Kaltim). Pada hari ke-2 kampanye di Kaltim, Rabu (6/12/2023), Ganjar berkunjung ke Pasar Selasa Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara
Seperti biasa, Ganjar berkeliling sambil menyapa dan berdialog dengan para pedagang. Ganjar dibuat takjub karena beberapa pedagang yang ditemuinya di pasar tradisional itu, ternyata merupakan pendatang dari Pulau Jawa.
Itu sebabnya, Ganjar menyebut pertemuannya dengan para pedagang asal Jawa tersebut sebagai silaturahmi antarsesama pendatang.
Pedagang Ceria
Capres berambut putih itu mengaku senang melihat keceriaan para pedagang dalam menjalani usaha mereka, meskipun harga sejumlah bahan pokok melambung.
“Silaturahmi dulu ya, ternyata banyak pendatang. Ada yang dari Demak, dari Ngawi, jadi rasanya senang bisa bertemu saudara-saudara kita yang sudah lama merantau. Saya senang melihat wajahnya pada ceria, itu penting buat saya,” kata Ganjar, Rabu (6/12/2023).
Dia mengungkapkan, kembali blusukan ke pasar tradisional dalam rangkaian kampanyenya di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, untuk mengecek harga bahan pokok.
Dari dialog dengan para pedagang, ternyata harga bahan pokok yang mahal masih tetap pada isu yang sama, yakni harga cabai yang melambung.
“Selalu kita ngecek harga kebutuhan pokok seperti apa, masih isunya sama seperti di banyak titik, harga cabainya cukup tinggi, sama kedelai,” ungkap Ganjar.
Mengenai harga bahan pokok lainnya, Ganjar mengungkapkan rata-rata sudah normal. Meski demikian, dia memperkirakan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti telur kemungkinan naik menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Di Desember menjelang Natal itu biasanya ada fluktuasi (harga bahan pokok), jadi mungkin perlu mendapat perhatian segera dari tim untuk mengendalikan inflasi di daerah,” tutur Ganjar.
Dia menambahkan, salah satu upaya mengatasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) adalah dengan siaga menjaga pasokan.
“Biasanya menjelang Nataru nanti terjadi lonjakan (harga bahan pokok), maka pasokan akan menjadi penting untuk mengendalikan itu,” ungkap Ganjar.
