BRIEF.id – Tim Pengabdian Masyarakat (PengMas) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) berhasil mengantarkan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Depok menembus pasar ekspor Malaysia. Keberhasilan ini ditandai melalui partisipasi dalam pameran dagang dan sesi business matching di Merdeka Karnival, yang berlangsung pada 29–31 Agustus 2025 di Johor Athletics Stadium, Mount Austin, Johor Bahru, Malaysia.
Melalui program bertajuk “IKM Depok Menuju Global”, tim FEB UI memberikan pendampingan intensif dan strategis. Proses ini mencakup pengenalan peluang pasar, validasi produk, penyiapan dokumen dan sertifikasi ekspor, hingga fasilitasi pertemuan bisnis dengan calon pembeli dan distributor di Malaysia.
Sejumlah IKM terpilih sukses memamerkan produk unggulannya dan mendapat sambutan antusias dari konsumen serta pelaku usaha setempat. Produk yang ditampilkan antara lain:
- Brebes Mili Food: Produk olahan makanan inovatif.
- Medina Sportwear: Busana olahraga muslimah (modest activewear).
- La Suntu Tastio: Kerajinan tas tangan bernuansa etnik.
“Pendampingan ini bukan sekadar membawa produk ke luar negeri, tetapi juga menyiapkan IKM untuk naik kelas dengan standar internasional. Harapannya, kegiatan ini membuka akses pasar yang lebih luas sekaligus memperkuat daya saing IKM Depok,” ungkap Muthia Pramesti, Ketua Tim PengMas sekaligus dosen dan peneliti di FEB UI.
Program ini merupakan wujud kolaborasi sinergis antara FEB UI dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota Depok dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru.
Kepala Disperindag Kota Depok, Dudi Mi’raz Immadudin, menyatakan dukungannya. ”Kami mendukung penuh kolaborasi ini agar terus berjalan beriringan untuk menggerakkan roda perekonomian para pelaku IKM di Kota Depok,” ujarnya.
Dukungan serupa juga datang dari Konjen RI Johor Bahru, Sigit Suryantoro Widiyanto. Beliau menyampaikan bahwa KJRI Johor Bahru selalu terbuka untuk mendukung produk lokal Indonesia menembus pasar Malaysia, mengingat adanya potensi besar dari kesamaan selera dan gaya hidup konsumen kedua negara.
Ke depan, program pengabdian masyarakat seperti ini diharapkan dapat terus dikembangkan untuk membawa lebih banyak lagi produk IKM Indonesia ke panggung global.
