BRIEF.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, transformasi membuat perusahaan-perusahaan BUMN lebih siap berkompetisi di panggung global.
“Hasilnya, kita sudah melihat perkembangan konkret pada BUMN-BUMN. Mereka menjadi lebih tangguh, lebih produktif, dan lebih siap untuk berkompetisi di panggung global. Secara
Internasional BUMN sudah tersebar di 17 negara,” kata Erick Thohir pada Strategic Collaboration Meeting Kementerian BUMN dan US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Hadir pada kesempatan itu, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani dan sekitar 31 pimpinan perusahaan AS.
Erick mengatakan, transformasi BUMN dilakukan agar dapat terus bersaing dan berkembang ke arah yang lebih baik secara domestik maupun global. Transformasi ini juga didukung oleh komitmen Kementerian BUMN meningkatkan efisiensi, daya saing dan transparansi BUMN.
Kementerian BUMN, lanjutnya, telah menerapkan langkah-langkah perbaikan tata kelola perusahaan, mendorong inovasi dan memperkuat manajemen keuangan. BUMN saat ini sudah aktif bermitra dengan sektor swasta baik dalam negeri maupun luar negeri di 12 kluster berbeda.
“Terdapat 307 mitra utama sektor swasta, di mana 60 mitra di antaranya merupakan multinational companies. “Di Indonesia kami membimbing small medium enterprises atau UMKM untuk menjadi bagian dari ekosistem BUMN dalam hal keuangan, pelatihan peningkatan kemampuan, dan lain-lain,” katanya.
Bisnis Berkelanjutan
Rencananya, BUMN tidak hanya mengembangkan bisnis yang bersifat short-term gains tapi juga yang bersifat berkelanjutan baik secara ekonomi maupun lingkungan agar sejalan dengan
the United Nations Sustainability Development Goals (SDGs).
Untuk itu kemitraan terus dikembangkan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, sustainable agriculture, dan ecotourism.
“Strategi kita tidak hanya untuk short-term gains. Kita fokus dalam menciptakan contoh yang bertahan lama dan berkelanjutan yang bisa digunakan para pimpinan BUMN menghadapi masa depan,” kata Erick.
Lebih lanjut dikatakan, Kementerian BUMN berencana untuk memperkenalkan langkah-langkah lebih lanjut dalam meningkatkan tata kelola perusahaan, meningkatkan akuntabilitas dan menumbuhkan budaya inovasi berkelanjutan bagi semua korporasi milik negara.
Kementerian BUMN kembali menguatkan posisi sebagai pondasi ekonomi Indonesia ke pasar global dengan menyelenggarakan Forum US-ASEAN Business Council (US-ABC) agar bisa melakukan ekspansi pada potensi-potensi yang ada pada sektor-sektor BUMN di Indonesia.
Menurut Erick, dalam tiga tahun terakhir ini Pemerintah Indonesia telah memulai langkah yang ambisius dan transformatif untuk BUMN.
Perusahaan-perusahaan BUMN didorong melakukan ekspansi dengan fokus beberapa sektor strategis dari energi dan pertambangan ke pertanian, perkebunan, telekomunikasi dan
keuangan karena BUMN merupakan poros baik dalam ekonomi maupun pembangunan di Indonesia.
Erick berharap BUMN bisa bekerja dengan mitra internasional secara lebih dekat lagi, termasuk dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Melalui kerja sama itu, diharapkan dapat meningkatkan nilai untuk ekonomi dan masyarakat kedua pihak, khususnya dengan US-ASEAN Business Council dan perusahaan yang tergabung di dalamnya.
No Comments