BRIEF.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memuji proyek pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Pulau Dewata, yang mampu menampung 400 kapal wisata (yacht) dan empat hingga lima kapal pesiar.
“Kami harus meningkatkan pariwisata di Bali yang selama ini lebih fokus pada penerbangan,” kata Erick Thohir di sela meninjau proyek BMTH di Denpasar, Bali, Minggu (12/5/2024).
Saat ini, lanjut dia, kapasitas dermaga untuk kapal wisata di Pelabuhan Benoa Denpasar mampu menampung hingga sekitar 30 kapal wisata dan dua kapal pesiar secara bersamaan.
Ia menambahkan kapal wisata itu berasal dari sejumlah negara di antaranya di kawasan Asia Tenggara.
Nantinya, setelah perluasan kapasitas itu makin banyak kapal wisata yang singgah di antaranya dari Australia dan Eropa yang sekaligus dapat berkeliling wilayah Indonesia Timur melalui Pelabuhan Benoa, Denpasar di antaranya Labuan Bajo dan Raja Ampat.
“Jadi nanti ada titik-titik untuk kapal pesiar. Sayang kalau Indonesia hanya dilewatkan saja dari Australia lewat ke Singapura,” katanya.
Ia menyebutkan saat ini sedang dikebut beberapa konstruksi seperti salah satu akses jalan yang ditargetkan selesai pada September 2024.
“Saya minta percepatan saja. Jalan, akses Insya Allah, September ini bisa tembus, jadi percepatan-percepatan itu,” ucapnya seperti diberitakan Antara.
Ia menargetkan pembukaan kawasan itu secara resmi pada Oktober 2024 untuk ekosistem BMTH.
Namun, lanjut dia, untuk operasional keseluruhan BMTH seperti objek serupa di New York, Sydney atau London memerlukan waktu diperkirakan hingga 2027.
Erick menambahkan proyek tersebut menelan anggaran patungan dari BUMN itu dan pemerintah pusat melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) total mencapai Rp3 triliun.
“Investasinya Rp3 triliun lebih, artinya kami mengharapkan kelipatan lima hingga 10 kali lipat,” imbuhnya.