BRIEF.ID – Tingkat elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) adalah yang tertinggi dibandingkan partai politik (parpol) lainnya.
Berdasarkan hasil suvei yang dilakukan Lembaga Survei Indekstat Research and Data Science, pada 10-19 Oktober 2022, menunjukkan bahwa elektabilitas PDI Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri meraih 23,2%, disusul Partai Gerindra sebesar 12,5%, Partai Golkar 9,9%, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 9%.
“Peta konstelasi elektoral menunjukkan jika pemilihan umum diadakan sekarang, PDI Perjuangan meraih suara terbanyak 23,2%, naik dari perolehan Pemilu 2019,” kata Deputi Direktur Eksekutif Indekstat Rikola Fedri di Jakarta, Minggu (6/11/2022).
Disebutkan, elektabilitas parpol tertinggi kedua berdasarkan simulasi pertanyaan tertutup, ditempati Partai Gerindra dengan raihan 12,5%, disusul Partai Golkar sebesar 9,9% dan PKB sebesar 9,0 %.
Selanjutnya, secara berturut-turut Partai Demokrat sebesar 7,5%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 7,1 %, NasDem 3,2 %, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,0%, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 2,1 %. Sedangkan, sebanyak 20,3 % pemilih menjawab belum menentukan pilihannya.
“Adapun partai lainnya mendapatkan suara di bawah 2%,” kata dia.
Skor elektabilitas parpol tertinggi juga sama dalam simulasi pertanyaan terbuka, di mana urutan pertama masih ditempati oleh PDI Perjuangan ketika responden ditanyakan parpol mana yang akan dipilih jika pemilihan umum legislatif (pileg) dilaksanakan hari ini.
“Secara top of mind, elektabilitas tertinggi dimiliki oleh PDI-P 19 %, disusul Gerindra 10,3 %, Golkar 7,4 %, dan PKB 6,5 %,” jelas dia.
Urutan berikutnya dalam simulasi terbuka di bawah empat parpol dengan elektabilitas tertinggi itu ditempati oleh PKS sebesar 6,2 %, Demokrat 5,2 %, Nasdem 2,1 %, PPP 2%, PAN 1,5 %, Perindo 0,6 %, PSI 0,1 %, Hanura 0,1%.
Adapun Partai Garuda, Partai Berkarya, Partai Bulan Bintang, PKP Indonesia, Partai Gelora, Partai Ummat masing-masing meraih skor elektabilitas yang sama sebesar 0 %.
“Undecided voters sebesar 39,1 %, ujarnya.
Dalam hasil survei didapatkan pula temuan pemilih yang sudah mantap atas pilihannya sebesar 69,8 %. Sementara itu, 17,6 % menyatakan masih bisa berubah dan sebesar 12,6 % sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
Bila tidak ada perubahan strategi kampanye yang terstruktur dan masif dari setiap parpol, kataRikola, maka besar kemungkinan satu tahun ke depan pun tidak akan ada perubahan signifikan terhadap elektabilitas masing–masing partai.
“Jika tren ini terus berlanjut, besar kemungkinan hanya akan ada tujuh partai politik yang akan lolos ke Senayan pada pemilu 2024 nanti,” kata Rikola.
Rilis survei Indekstat Indonesia dengan tema “Kondisi Sosial Politik dan Kepemimpinan Nasional : 1 Tahun menjelang Kampanye Resmi Pemilu 2024″ itu dilakukan terhadap 1.200 responden dengan metode penarikan acak bertingkat (multistage random sampling).
Usia responden yang dijadikan sampel adalah 17 tahun ke atas atau sudah menikah yang sudah memiliki hak pilih dengan metode tatap muka. Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,8 % pada tingkat kepercayaan 95 %.
No Comments