BRIEF.ID-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu bertahan di tengah badai resesi global yang kini melanda berbagai negara.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman
mengungkapkan, pada Kuartal III-2022 pertumbuhan ekonomi nasional berpotensi menembus angka 6% secara year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 5,44%.
Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh permintaan dan mobilitas publik yang terus membaik di tengah pelonggaran PPKM dan penguatan PMI manufaktur yang mencerminkan kinerja kuat sisi penawaran.
“Kami masih melihat PDB Indonesia di Kuartal III-2022 tetap solid, tumbuh sekitar 6% (yoy). Tapi ini juga dampak dari low-base effect pada kaurtal III-2021 yang menerapkan PPKM Darurat akibat varian Delta,” ujar Faisal dalam preview ekonomi makro, pada Jumat (4/11/2022).
Preview dilakukan dalam rangka menyongsong pengumuman data pertumbuhan ekonomi oleh Badan Pusat Statistik, Senin (7/11/2022).
Disebutkan, akibat PPKM Darurat yang dipicu merebaknya Covid-19 varian Delta, ekonomi Indonesia sempat berada dalam tekanan sehingga hanya tumbuh 3,51% (yoy) pada Kuartal III-2021.
“Pertumbuhan ini turun tajam dibandingkan kuartal II-2021 yang tumbuh hingga 7,07% (yoy) dan tercatat sebagai pertumbuhan ekonomi positif terendah selama masa pandemi Covid-19,” jelas dia.
Dikatakan Faisal, meski secara tahuanan tumbuh impresif, secara kuartalan Bank Mandiri melihat adanya risiko perlambatan sebagian di tengah melonjaknya laju inflasi, terutama terkait dengan kenaikan harga BBM bersubsidi pada 22 September.
“Secara kuartalan, PDB Kuartal III-2022 diperkirakan tumbuh lebih lambat sebesar 2,09% (qoq) dari 3,72% (qoq) di kuartal II-2022,” kata dia.
No Comments