BRIEF.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis predikat “The Bright Spot” (Titik Terang) yang disematkan masyarakat internasional kepada Indonesia dapat terus dijaga.
Predikat gemilang itu disandang Indonesia menyusul keberhasilan pemerintah mengelola perekonomian nasional saat ini. Pada Kuartal II-2022 perekonomian Indonesia tumbuh 5,44% secara year on year (yoy) dan pada Kuartal III-2022 pertumbuhannya melesat menjadi 5,72%. (yoy).
“Dengan seluruh capaian ini, kita tetap optimistis bahwa predikat “The Bright Spot” dapat terus kita jaga. Namun, kita juga masih harus tetap waspada karena faktor ketidakpastian masih sangat tinggi,” kata Menkeu yang diunggah melalui akun Facebook @Sri Mulyani Indrawati, pada Senin (7/11/2022).
Ia mengatakan, julukan “The Bright Spot” juga menjadi kabar baik untuk Indonesia.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (7/11/2022), ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2022 masih melanjutkan tren pertumbuhan yang impresif, yaitu sebesar 5,72% (yoy) atau tumbuh sebesar 1,8% dari Kuartal II-2022.
“Pertumbuhan ini terjadi secara merata di seluruh provinsi, di mana Pulau Jawa berkontribusi paling besar, yaitu 56,30% dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,76% (yoy),” jelas Menkeu.
Ia mengatakan, pada Kuartal III- 2022, neraca perdagangan barang Indonesia secara nominal juga kembali mencatatkan surplus, yaitu sebesar US$ 14,92 miliar atau tumbuh 12,58% (yoy).
Ini berarti, neraca perdagangan Indonesia sudah mengalami surplus selama 29 bulan berturut-turut dan pemulihan ekonomi Indonesia masih terus berlanjut, bahkan menguat.
“Capaian baik ini juga didorong oleh pulihnya mobilitas dan daya beli masyarakat yang terus dijaga melalui APBN sebagai shock absorber. Hingga Kuartal III-2022, lanjutnya, peningkatan realisasi program perlinsos mencapai 12,46% (yoy), sementara peningkatan realisasi subsidi energi BBM mencapai 111,96% (yoy),” kata Sri Mulyani.
No Comments