BRIEF.ID – Dunia menyoroti 8 sektor yang diperkirakan akan terpengaruh jika Presiden Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Berbagai spekulasi menunjukkan kehawatiran dunia dan pelaku pasar, terhadap kebijakan ekonomi AS, jika Trump kembali terpilih menjadi presiden AS.
Hal itu, dikaitkan dengan kebijakan Trump saat menjadi presiden AS, di mana kebijakan ekonominya telah menimbulkan perang dagang dengan Tiongkok dan berpengaruh terhadap ekonomi global.
Jika Donald Trump terpilih kembali sebagai presiden AS, kebijakan-kebijakan pemerintahannya diperkirakan tidak akan jauh berbeda pada beberapa hal utama, terutama 8 sektor ini:
- Kebijakan Pajak
Trump dalam beberapa kesempatan telah menyatakan akan membuat kebijakan pajak yang tidak memberatkan, baik untuk korporasi, individu, maupun capital gain.
- Pajak Korporasi dan Individu:
Trump sebelumnya memberlakukan Tax Cuts and Jobs Act yang menurunkan pajak korporat dan beberapa pajak individu. Dia telah menyarankan bahwa dia mungkin mengejar pemotongan pajak tambahan untuk merangsang investasi bisnis dan pengeluaran konsumen.
- Pajak Capital Gains:
Trump telah mengusulkan untuk mengurangi atau bahkan menghapus pajak capital gains, yang dapat menguntungkan orang-orang berpenghasilan tinggi dan investor, tetapi mungkin juga menambah defisit anggaran.
- Kebijakan Tarif dan Kerja Sama Perdagangan
Salah satu sektor yang sangat dikhawatirkan dunia jika Trump kembali terpilih menjadi Presiden AS adalah proteksi dan kebijakan tarif yang telah menimbulkan perang dagang dengan Tiongkok.
- Kebijakan Tarif
Masa jabatan pertama Trump ditandai dengan kebijakan tarif pada produk Tiongkok dan negara-negara lain untuk melindungi industri AS dan mengurangi defisit perdagangan.
Jika Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS, kemungkinan kebijakan tarif akan diberlakukan, atau Trump akan memperkenalkan kebijakan tarif baru, namun tetap menargetkan Tiongkok.
Kebijakan ini dapat menguntungkan beberapa produsen AS, tetapi mungkin juga menyebabkan kenaikan biaya bagi konsumen dan menciptakan ketegangan perdagangan global.
- Perjanjian Perdagangan:
Trump juga diperkirakan akan meninjau kembali perjanjian perdagangan, mungkin merundingkan kembali atau mencari kesepakatan baru yang dia anggap lebih menguntungkan bagi AS, dengan mengutamakan kebijakan “America First”.
- Deregulasi
Pada masa pemerintahannya, Trump telah mengurangi regulasi (deregulasi) untuk berbagai industri, terutama di bidang manufaktur dan energi, dan melonggarkan regulasi keuangan.
- Regulasi Lingkungan dan Bisnis:
Jika kembali terpilih menjadi Presiden AS, Trump diperkirakan akan mengejar menerapkan deregulasi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mengurangi biaya perusahaan, yang dapat mendorong investasi tetapi mungkin berdampak pada perlindungan lingkungan.
- Regulasi Keuangan:
Selain itu, Trump bisa saja berupaya melonggarkan regulasi keuangan lebih jauh, yang dapat meningkatkan akses ke modal tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas dan risiko keuangan.
- Kebijakan Energi
Trump biasanya mendukung industri bahan bakar fosil seperti minyak, gas, dan batu bara. Pemerintahannya mungkin akan mendukung kebijakan untuk memperluas produksi energi domestik, yang dapat menciptakan lapangan kerja di sektor ini tetapi menghadapi oposisi terkait lingkungan.
- Kesehatan
Seperti kebijakan di sektor kesehatan yang pernah dilakukannya, Trump diperkirakan akan mencabut atau mengganti Affordable Care Act (Obamacare). Hal ini dapat mengurangi pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan, tetapi mungkin juga menyebabkan biaya yang lebih tinggi atau cakupan yang berkurang bagi beberapa orang Amerika.
- Kebijakan Imigrasi
Trump diprediksi bakalan melanjutkan kebijakan imigrasi yang ketat, fokus pada keamanan perbatasan dan membatasi jalur imigrasi legal. Meskipun ini dapat mengurangi pasokan tenaga kerja di beberapa industri, ini mungkin meningkatkan upah pekerja AS di sektor-sektor yang bergantung pada tenaga kerja imigran tetapi juga dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja.
- Belanja Federal dan Utang Nasional
kebijakan Trump untuk keuangan negara diperkirakan akan fokus mengatasi defisit anggaran dan mengurangi utang nasional.
- Defisit Anggaran:
Kebijakan Trump bisa dan mungkin berpotensi meningkatkan utang nasional, seperti yang terlihat pada masa jabatan pertamanya, terutama jika ada pemotongan pajak tanpa pengurangan pengeluaran yang sesuai.
- Pengeluaran Militer dan Infrastruktur:
Trump telah menyatakan minatnya untuk mendanai proyek-proyek militer dan infrastruktur, yang dapat memberikan dorongan ekonomi tetapi juga meningkatkan defisit.
- Federal Reserve dan Kebijakan Moneter
Masih di sektor keuangan, pemerintahan Trump juga akan mengarahkan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk menerapkan suku bunga rendah dan meningkatkan inflasi didorong oleh permintaan.
- Suku Bunga:
Trump sangat vokal tentang menjaga suku bunga tetap rendah untuk mendorong pinjaman dan pengeluaran. Dia mungkin akan memberikan tekanan pada Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga rendah, meskipun ini sebagian besar di luar kendalinya.
- Inflasi:
Kebijakan-kebijakan mbah Trump dapat berkontribusi pada inflasi, terutama jika tarif menyebabkan harga konsumen yang lebih tinggi atau peningkatan pengeluaran pemerintah menghasilkan inflasi yang didorong oleh permintaan.
Secara keseluruhan, kepemimpinan Trump mungkin akan berfokus pada pertumbuhan ekonomi melalui pemotongan pajak, deregulasi, dan tarif, dengan tujuan melindungi industri domestik.
Hal ini bisa menyebabkan peningkatan defisit, potensi konflik perdagangan, dan kekhawatiran lingkungan. Efeknya akan sangat bergantung pada bagaimana Kongres dan pasar global merespons kebijakan-kebijakannya.
No Comments