BRIEF.ID – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Kamis (2/3/2023) menambahkan dua unit perusahaan genetika terkemuka asal Tiongkok, BGI dan perusahaan komputasi cloud, Ispur ke dalam daftar hitam perdagangan. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah untuk memicu ketegangan dengan Beijing.
Pemerintah AS menuduh perusahaan-perusahaan itu telah menimbulkan risiko signifikan dalam berkontribusi pada pemantauan dan pengawasan yang dilakukan pemerintah Tiongkok, karena dinilai telah digunakan dalam represi etnis minoritas Tiongkok, Uyghurs.
AS juga menuduh Inspur berusaha mengakuisisi dan memperoleh barang -barang AS untuk mendukung upaya modernisasi militer Tiongkok.
Pihak perusahaan maupun kedutaan besar Tiongkok di Washington belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Selain itu, sebanyak 26 entitas Tiongkok lainnya juga ditambahkan ke dalam daftar yang menyulitkan perusahaan untuk menerima pengiriman barang-barang AS dari pemasok. Departemen Perdagangan, yang mengawasi kontrol ekspor menambahkan bahwa BGI Research; BGI Tech Solutions (Hong Kong) ke daftar kontrol ekspor.
Langkah ini tampaknya akan semakin memperburuk hubungan Washington dan Beijing, yang telah dikunci dalam perang teknologi selama bertahun-tahun. Ketegangan semakin memanas sejak pemerintahan Biden, bulan lalu menembak jatuh balon mata -mata Tiongkok yang diduga telah melintasi wilayah Amerika Serikat. (Reuters)
No Comments