Dolar AS Masuki Era Suram, Rupiah Diprediksi Menguat ke Rp15.200 di Semester II 2025

BRIEF.ID – Mata uang negara-negara emerging market termasuk rupiah diprediksi menguat seiring tren dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah dan memasuki masa suram.

Para analis dari berbagai institusi asing memperkirakan rupiah berpeluang membukukan penguatan di semester II 2025, karena pamor dolar AS di pasar global mulai melemah seiring kinerja ekonomi yang melambat.

Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa Presiden AS Donald Trump lebih menyukai dolar yang lemah, dan mendorong Bank Sentral AS atau Federal Rserve (The Fed) menurunkan suku bunga.

Tren dolar AS yang melemah membuat beberapa bank investasi asing yang dikenal sebagai top forecaster rupiah memperkirakan nilai tukar mata uang Garuda akan menguat ke level psikologis Rp15.700 hingga Rp15.200 di sisa tahun ini.

TD Securities yang berbasis di Singapura memperkirakan rupiah berpotensi menguat sebesar 4% ke level Rp15.700 per dolar AS. Sedangkan ING Financial Market lebih optimistis memprediksi rupiah dapat menguat hingga level Rp15.200 per dolar AS.

“Rupiah memiliki ruang penguatan mengejar performa mata uang Asia lain seiring dengan kinerjanya sejauh ini yang masih underperform sejak awal tahun,” kata Alex Loo, Ahli Strategi Makro TD Securities di Singapura, seperti dikutip Bloomberg, Senin (19/5/2025).

Dolar AS diperkirakan makin melemah hingga 5% pada akhir tahun ini, seiringlangkah investor global yang terus mendiversifikasi penempatan aset dengan mengurangi posisi di aset-aset AS.

Selain karena kinerja ekonomi, dolar AS menghadapi banyak variabel yang potensial menekan pamornya, karena kecenderungan Presiden Trump yang lebih suka dolar AS melemah dan suku bunga acuan rendah.

Meski demikian, rupiah masih memiliki faktor penjegal yang bisa membuatnya gagal mengalahkan dolar AS secara lebih baik. Pertumbuhan ekonomi RI terindikasi melemah pada kuartal I tahun ini.

Di tengah inflasi yang masih terjaga di batas bawah median proyeksi bank sentral, ekspektasi terhadap penurunan bunga acuan BI rate membesar. Hal itu mungkin akan membatasi ruang penguatan pada rupiah.

“Kami memperkirakan BI akan memangkas bunga acuan dalam waktu relatif dekat dan cepat,” kata Brendan McKenna, Ekonom Wells Fargo Securities, yang memprediksi BI akan menurunkan bunga acuan sebanyak 75 basis poin pada tahun ini.

Sepanjang Mei 2025, rupiah membukukan penguatan sebesar 0,8% secara bulanan atau month-to-month (mtm). Pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah melemah ke kisaran Rp16.449 per dolar AS, terseret sentimen global pemangkasan peringkat kredit AS oleh Moody’s. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Indonesia-Thailand Perkuat Kerja Sama Bilateral

BRIEF.ID - Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Thailand memperkuat...

Menyoroti Strategi Trump Mengubah Peta Ekonomi dan Politik Dunia dengan Diplomasi Bisnis

BRIEF.ID - Gaya kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald...

Prabowo Bakal Disambut Upacara Kenegaraan di Government House Bangkok

BRIEF.ID - Kedatangan Presiden Prabowo Subianto akan disambut upacara...

Presiden Prabowo Bertemu Raja Vajiralongkorn, Hari Ini

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto mengawali kunjungan kenegaraan di...