BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di level 8.406,58 atau naik 0,53%, pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/11/2025).
Laporan Phintraco Sekuritas merekomendasikan investor pasar modal mencermati 5 saham yang berpotensi menghasilkan cuan, yaitu HRTA, SMGR, ISAT, PYFA, dan SSIA, pada perdagangan Kamis (20/11/2025).
Seperti diperkirakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate di level 4,75%, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2022.
Keputusan ini sesuai pandangan BI bahwa laju inflasi masih berada dalam kisaran target BI di 1,5%-3,5%, stabilisasi nilai tukar rupiah, serta langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Deposit facility rate dan lending facility rate masing-masing juga tetap pada level 3,75% dan 5,5%. Hal ini membuat Rupiah ditutup menguat terhadap Dolar AS, pada Rabu (19/11/2025).
Sementara itu, tingkat pertumbuhan kredit bulan Oktober 2025 melambat menjadi 7,36% YoY dari 7,7% di September 2025. Ini merupakan pertumbuhan terendah sejak Juli 2025, akibat melemahnya daya beli kelas menengah dan kehati-hatian bank dalam menyalurkan kredit.
Undisbursed loan tercatat sebesar Rp 2.450,7 triliun di Oktober 2025, setara dengan 22,9% dari total pagu kredit yang disetujui. BI memprediksi pertumbuhan kredit akan berada di kisaran bawah target 8-11% YoY di tahun 2025 dan akan tumbuh lebih kuat di tahun 2026.
Dari Tiongkok dilaporkan, pada Kamis (20/11/2025), bank sentral Tiongkok (PBoC) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman 1 tahun pada level terendah di 3% dan tenor 5 tahun di 3,5%.
Sedangkan dari Amerika Serikat (AS), dijadwalkan akan dirilis data nonfarm payrolls September 2025 yang diperkirakan terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 50 ribu orang, naik dari 22 ribu di Agustus 2025. Sedangkan tingkat pengangguran di AS bulan September 2025 diperkirakan tetap di level 4,3%.
Secara teknikal, IHSG ditutup di atas level MA5. Namun indicator MACD berpotensi terjadi Death Cross dan indicator Stochastic RSI bergerak melemah sehingga dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan masih akan bergerak sideways di kisaran 8.300-8.450. (nov)


