Ditjen Imigrasi Terbitkan Layanan Visa Diaspora

November 17, 2023

BRIEF.ID – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM  menerbitkan layanan Visa Diaspora untuk para diaspora Indonesia, yang pernah berstatus WNI, lahir di Indonesia, ataupun punya garis keturunan orang Indonesia, tetapi saat ini berkebangsaan asing dan menetap di luar negeri. Layanan Visa Diaspora berlaku selama 5 tahun atau 10 tahun.

“Diaspora Indonesia yang ingin memberikan sumbangsih kepada Tanah Air terbentur dengan belum adanya kebijakan yang memfasilitasi. Diaspora adalah aset sehingga kami hadirkan Visa Diaspora sebagai jawaban untuk kesulitan mereka,” kata Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Silmy mengatakan,  para diaspora dapat memanfaatkan Visa Diaspora untuk tinggal lebih lama di Tanah Air dan berkontribusi bagi  Indonesia.

“Mereka bisa merasakan bahwa Tanah Air kita adalah rumah mereka juga, di mana mereka bisa berkarya. Jadi, ada sense of belonging  kepada Indonesia,” kata Silmy.

Disebutkaan, Visa Diaspora juga mengikutsertakan izin tinggal kepada para pemohonnya, dan mereka yang mengajukan visa itu tidak perlu penjamin sebagai syarat izin tinggal yang umumnya berlaku untuk WNA yang ingin menetap di Indonesia.

Dokumen Pribadi

Persyaratan Visa Diaspora, kata Silmy, para diaspora hanya perlu menyiapkan paspor dengan masa berlaku minimal 12 bulan, bukti biaya hidup, pas foto berwarna, pernyataan berisi komitmen membeli Obligasi Pemerintah Indonesia senilai saham/reksadana perusahaan publik di Indonesia, atau menyimpan uang dalam bentuk deposito senilai US$ 35.000.

Surat pernyataan itu diserahkan kepada Imigrasi dalam waktu 90 hari sejak kedatangan di Indonesia. Syarat lainnya, dokumen yang membuktikan pemohon pernah menjadi warga negara Indonesia (WNI), misalnya seperti kartu identitas penduduk (KTP), akta kelahiran, kartu keluarga, paspor Republik Indonesia, ijazah, atau sertifikat rumah.

Fasilitas Visa Diaspora saat ini juga diterapkan oleh India, Irlandia, dan Portugal. India, misalnya, menerapkan program “Overseas Citizen of India” (OCI) yang memberikan izin tinggal lebih lama di India bagi para diasporanya di luar negeri. India juga memperbolehkan para diasporanya memiliki properti di India.

“Kebijakan di negara lain yang baik dan bermanfaat perlu kita tiru. Jangan kita sia-siakan potensi diaspora Indonesia agar mereka bisa berkontribusi untuk Indonesia,” kata dia.

Imigrasi mencatat setidaknya ada 6 juta diaspora Indonesia yang tersebar di 18 negara, antara lain di Malaysia, Singapura, Australia, Tiongkok, Suriname, Madagaskar, Amerika Serikat, Belanda, Timor Leste, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Jerman, Korea Selatan, Afrika Selatan, Kaledonia Baru, Hong Kong, dan Taiwan.

No Comments

    Leave a Reply