BRIEF.ID – Diperlukan upaya-upaya nyata untuk meminimalisasi ketergantungan Indonesia pada mata uang dolar Amerika Serikat (AS) melalui Local Currency Settlement (LCS).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan sistem yang telah dianut Malaysia, Thailand, Jepang, dan Tiongkok, diyakini akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
“LCS memungkinkan bisnis dari negara mitra untuk menggunakan mata uang lokal atau mata uang penerima dalam proses pembayaran lintas batas,” kata Arsjad di Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Ia mengatakan, LCS akan membuat proses pembayaran lebih efisien, memberikan natural hedging bagi bisnis untuk melindungi dari paparan risiko
mata uang, mengurangi biaya transaksi melalui tarif langsung yang lebih efisien, dan memfasilitasi transfer lebih cepat.
“Kadin mendukung penggunaan LCS sebagai solusi alternatif menghadapi volatilitas nilai tukar mata uang global seperti dolar AS dan euro,” jelas dia.
Menurut Arsjad, LCS telah meningkatkan perdagangan bilateral, misalnya perdagangan Indonesia dan Jepang telah meningkat 10 kali lipat dari tahun 2020 hingga 2021, dari US$ 9,8 juta per bulan menjadi lebih dari US$ 100 juta.
Selain itu, lanjutnya, penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional lebih rasional bagi negara-negara, karena ketergantungan
yang besar pada mata uang global utama akan mengikis nilai tunai mereka dengan proses beberapa konversi dan biaya bank.
Kadin Indonesia melalui keketuaan ASEAN-BAC terus mendorong
konektivitas pembayaran regional melalui ASEAN-QR Code berlandaskan LCS.
Cara itu memungkinkan pembayaran lintas negara dapat dilakukan melalui unifikasi QR antar ASEAN dengan settlement menggunakan local currency masing-masing.
“ASEAN QR Code mampu mendorong penggunaan LCS di masa depan untuk
meningkatkan perdagangan dan mengurangi paparan risiko dari fluktuasi nilai tukar mata uang global,” kata Arsjad.
Saat ini, ASEAN Connectivity melalui ASEAN QR Cross Border Payment telah
dikerja samakan antara 3 negara, yaitu Thailand, Malaysia dan Singapura.
No Comments