BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB (UNGA 80) yang berlangsung di New York, pada 9–23 September 2025
Sidang ini diadakan setiap tahun di Markas Besar PBB, pada bulan September. Semua 193 negara anggota PBB memiliki kursi dan hak suara yang sama, tidak seperti Dewan Keamanan PBB yang hanya beranggotakan 15 negara.
Menurut mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Dino Patti Djalal pidato Prabowo di Markas Besar PBB sangat strategis karena Indonesia akan menyampaikan pandangan global mengenai “The Next World Order” atau Tatanan Dunia Berikutnya. Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara yang berbicara setelah Amerika Serikat (AS) dan Brasil
“Ini menjadi kesempatan diplomasi penting bagi Indonesia dalam membentuk kerangka tatanan dunia berikutnya,” kata Dino di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Dino yang juga pernah menjabat Juru Bicara Presiden pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, saat ini telah ada konsensus bahwa orde dunia yang lama telah out the window sehingga Indonesia perlu menyampaikan konsep dan masukan mengenai next world order.
“Pidato Presiden Prabowo akan menjadi sorotan global karena Indonesia memiliki hubungan luas dengan negara-negara Barat, Global South, dan kawasan timur.
“Situasi saat ini lebih menguntungkan karena negara-negara berkembang kini lebih kuat, khususnya kekuatan menengah seperti Indonesia, Turki, Korea Selatan, Afrika Selatan, Arab Saudi, dan Brasil,” jelas dia. (Nov)