Diancam AS, Tiongkok Perkuat Kerja Sama Bisnis Anggota BRICS

BRIEF.ID – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT)  berkomitmen untuk memperkuat kerja sama bisnis dengan sesama negara anggota BRICS,  di tengah ancaman  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengenakan tarif perdagangan kepada aliansi ekonomi itu.

Mengutip pemberitaan The Wall Street Journal,  ancaman tarif 100% muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin, memamerkan contoh uang kertas BRICS, yang dianggap sebagai simbol upaya kelompok itu  mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Meskipun demikian, banyak ekonom meragukan realisasi mata uang bersama BRICS,  dalam waktu dekat

“Tiongkok siap memperkuat kerja sama bisnis di berbagai bidang dengan negara-negara BRICS dan berperan lebih banyak demi kestabilan pertumbuhan ekonomi global,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning di Beijing,  Rabu (22/1/2025).

Mao mengatakan hal itu  menanggapi pernyataan Trump,  usai dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari 2025.

Menurut Mao, BRICS mengusung keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama saling menguntungkan, dan tidak terlibat dalam konfrontasi blok. Tujuan BRICS adalah mencapai kemajuan dan kesejahteraan universal, katanya.

Trump mengancam akan mengenakan tarif masuk 100% terhadap barang-barang yang diimpor dari negara-negara BRICS, jika mereka tidak mencabut rencana untuk menciptakan mata uang alternatif yang bisa menyaingi dolar AS di pasar global.

“Kami menuntut komitmen negara-negara BRICS bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa atau, mereka akan menghadapi tarif 100%, dan harus mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke ekonomi AS yang luar biasa,” kata Trump dikutip dari New York Post.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menilai terlalu dini untuk membicarakan mata uang BRICS, karena hal itu bukan tujuan utama organisasi tersebut saat ini.

BRICS adalah aliansi ekonomi yang dibentuk pada tahun 2006. Selain  Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan sebagai anggota awal, lima negara lainnya adalah Mesir, Ethiopia, Iran, Persatuan Emirat Arab (PEA), dan Indonesia juga bergabung ke dalam organisasi itu. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru, Pelaku Pasar Sambut Positif Pemangkasan BI-Rate dan FFR

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Melemah Sentuh Level Rp16.480 per Dolar AS, Ini Pemicunya

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah melemah hingga menyentuh...

Harga Emas Antam Anjlok Rp17.000 Imbas Pemangkasan Suku Bunga The Fed

BRIEF.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk...

The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Jerome Powell Keluhkan Pasar Tenaga Kerja AS

BRIEF.ID - Bank sentral Amerika Serikat  atau Federal Reserve...